Popularitas Partainya Erdogan Merosot karena Covid-19 dan Tekanan Ekonomi

Rabu, 08 Juli 2020 - 10:23 WIB
”Keuangan Ankara melemah sebelum pandemi — tetapi kombinasi utang luar negeri, krisis kesehatan masyarakat, dan seorang presiden yang memilih untuk melindungi reputasinya daripada kemampuan rakyatnya mengantisipasi bencana,” demikian bunyi artikel Foreign Policy yang dilansir Al Arabiya.

Turki baru-baru ini juga aktif melibatkan diri dalam perang yang sedang berlangsung di Libya ketika Ankara tengah berupaya untuk mengamankan pasokan gas alam di Mediterania Timur. Militer Turki dikerahkan untuk mendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang didukung internasional melawan pasukan Khalifa Haftar yang didukung berbagai negara Teluk dan juga Rusia.

Didukung oleh tentara bayaran Suriah yang dikirim ke Libya oleh Turki, GNA telah mengambil alih sejumlah wilayah dalam beberapa bulan terakhir yang dikuasai Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar.

Benghazi tetap menjadi basis LNA, yang didukung oleh parlemen Libya yang berbasis di Tobruk dan negara-negara asing termasuk Mesir, Rusia, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

Dalam jajak pendapat terpisah yang dilakukan oleh kelompok penelitian, 42 persen responden memandang negatif terkait peran aktif Turki dalam konflik Libya.

Menindas Oposisi

Tindakan Erdogan terhadap pengkritiknya juga meningkat pada bulan Juni ketika media pemerintah mengumumkan telah keluar surat perintah penangkapan untuk lebih dari 400 orang, termasuk tentara, dokter, dan guru.

Erdogan menuduh pengkritiknya berafiliasi dengan gerakan keagamaan yang dipimpin oleh Fethullah Gulen, seorang pengkhotbah Muslim Turki yang tinggal di Amerika Serikat yang juga dipersalahkan atas upaya kudeta 2016.

“Undang-undang anti-terorisme di Turki tidak jelas dan banyak disalahgunakan dalam kasus-kasus palsu terhadap jurnalis,” kata Amnesty International.

Lebih dari 319 wartawan telah ditangkap di Turki sejak 2016, dengan 189 outlet media ditutup. Data ini bersumber dari Turkey Purge, sebuah situs web yang dijalankan oleh wartawan Turki yang mendokumentasikan penangkapan di negara itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More