Bawa 173 Orang, Korean Air Tergelincir di Filipina
Senin, 24 Oktober 2022 - 12:51 WIB
MANILA - Sebuah penerbangan milik Korean Air Lines Co Ltd dengan 173 orang di dalamnya tergelincir melewati landasan pacu di Bandara Internasional Cebu di Filipina, Minggu malam.
Menurut pihak maskapai, tidak ada korban luka dan semua penumpang telah dievakuasi dengan selamat.
Pesawat berbadan lebar Airbus SE A330 yang terbang dari Seoul ke Cebu telah berputar-putar dan mencoba dua kali mendarat dalam cuaca buruk sebelum menghantam landasan pacu pada upaya pendaratan ketiga pada pukul 23.07. Demikian disampaikan Korean Air dalam sebuah pernyataan, Senin (24/10/2022).
"Penumpang telah dikawal ke tiga hotel lokal dan penerbangan alternatif sedang diatur," kata maskapai yang mengoperasikan penerbangan KE361 tersebut.
"Saat ini kami sedang mengidentifikasi penyebab insiden tersebut."
Video dari tempat kejadian yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan kerusakan luas pada pesawat. Roda pendaratan hidung tampak telah runtuh.
Presiden Korean Air Keehong Woo mengeluarkan permintaan maaf di situs web maskapai, mengatakan penyelidikan menyeluruh akan dilakukan oleh otoritas Filipina dan Korea Selatan untuk menentukan penyebabnya.
"Kami tetap berkomitmen untuk berdiri di belakang janji kami untuk operasi yang aman dan akan melakukan yang terbaik untuk melembagakan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kembali (insiden)," kata Woo.
Jet A330-300 yang terlibat dalam kecelakaan ini baru dikirim ke Korean Air pada tahun 1998, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Situs itu mengatakan bahwa penerbangan lain ke Cebu telah dialihkan ke bandara lain atau kembali ke asalnya.
Sementara itu, pihak bandara Cebu mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa mereka telah menutup sementara landasan pacu untuk memungkinkan pemindahan pesawat, yang berarti semua penerbangan domestik dan internasional dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Korean Air belum pernah mengalami kecelakaan penumpang yang fatal sejak 1997, menurut Aviation Safety Network—sebuah situs web yang mendata kecelakaan penerbangan.
Maskapai ini memiliki catatan keselamatan yang buruk pada waktu itu tetapi mencari bantuan dari luar dari Boeing Co dan Delta Air Lines Inc untuk meningkatkan standarnya.
Menurut pihak maskapai, tidak ada korban luka dan semua penumpang telah dievakuasi dengan selamat.
Pesawat berbadan lebar Airbus SE A330 yang terbang dari Seoul ke Cebu telah berputar-putar dan mencoba dua kali mendarat dalam cuaca buruk sebelum menghantam landasan pacu pada upaya pendaratan ketiga pada pukul 23.07. Demikian disampaikan Korean Air dalam sebuah pernyataan, Senin (24/10/2022).
"Penumpang telah dikawal ke tiga hotel lokal dan penerbangan alternatif sedang diatur," kata maskapai yang mengoperasikan penerbangan KE361 tersebut.
"Saat ini kami sedang mengidentifikasi penyebab insiden tersebut."
Video dari tempat kejadian yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan kerusakan luas pada pesawat. Roda pendaratan hidung tampak telah runtuh.
Presiden Korean Air Keehong Woo mengeluarkan permintaan maaf di situs web maskapai, mengatakan penyelidikan menyeluruh akan dilakukan oleh otoritas Filipina dan Korea Selatan untuk menentukan penyebabnya.
"Kami tetap berkomitmen untuk berdiri di belakang janji kami untuk operasi yang aman dan akan melakukan yang terbaik untuk melembagakan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kembali (insiden)," kata Woo.
Jet A330-300 yang terlibat dalam kecelakaan ini baru dikirim ke Korean Air pada tahun 1998, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Situs itu mengatakan bahwa penerbangan lain ke Cebu telah dialihkan ke bandara lain atau kembali ke asalnya.
Sementara itu, pihak bandara Cebu mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa mereka telah menutup sementara landasan pacu untuk memungkinkan pemindahan pesawat, yang berarti semua penerbangan domestik dan internasional dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Korean Air belum pernah mengalami kecelakaan penumpang yang fatal sejak 1997, menurut Aviation Safety Network—sebuah situs web yang mendata kecelakaan penerbangan.
Maskapai ini memiliki catatan keselamatan yang buruk pada waktu itu tetapi mencari bantuan dari luar dari Boeing Co dan Delta Air Lines Inc untuk meningkatkan standarnya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda