5 Ibu Negara Paling Korup di Dunia, 2 Ada di Asia

Selasa, 11 Oktober 2022 - 12:35 WIB
Imelda Marcos lahir pada tanggal 2 Juli 1929 di Manila, Filipina. Imelda Marcos merupakan anak dari Remedios T Romualdez Vicente Orestes Romualdez.

Imelda Marcos adalah Ibu Negara pada 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986.

Imelda Marcos terkenal memiliki gaya hidup yang glamor saat Filipina berada di bawah garis kemiskinan. Pada saat berkuasa, suami Imelda Marcos terkenal sebagai diktator.

Selama pemerintahan Ferdinand Marcos, masa itu dipenuhi kasus korupsi, penculikan, dan pembunuhan terhadap lawan-lawan politiknya.

Akhirnya pada 1986 Ferdinand Marcos dipaksa turun dari jabatannya oleh aksi protes lebih dari 1 juta warga yang dikenal dengan Revolusi Kekuatan Rakyat. Setelah itu dia diasingkan di Hawaii.

Sementara itu, istrinya, Imelda Marcos terkenal dengan koleksi barang mewah yang bernilai sangat fantastis mulai dari koleksi tas, jam tangan, perhiasan, sepatu, mobil mewah, dan lainnya.

Tidak hanya itu, Imelda Marcos diketahui pernah berlibur ke New York dan membeli gedung pencakar langit Woolworth Story setinggi 66 lantai Herald Centre senilai USD60 juta (Rp800 miliar).

Bahkan, Imelda Marcos pernah membeli barang seni dengan harga USD5 juta. Imelda Marcos sering membeli barang-barang yang dinilai sangat menghambur-hamburkan uang.

4. Sara Netanyahu, Israel

Sara Ben-Artzi yang mengubah nama belakangnya menjadi Netanyahu adalah istri kedua Benjamin Netanyahu, mantan Perdana Menteri Israel.



Sara Netanyahu lahir pada 5 November 1958 di Kiryat Tiv’ons, Israel. Sara Netanyahu adalah anak Shmuel Ben-Artzi dan Hava Ben-Artzi.

Dia adalah Ibu Negara Israel pada 31 Maret 2009 hingga 13 Juni 2021. Sebelumnya, Sara Netanyahu pernah menikah dengan seorang laki-laki bernama Doron Noiborgr.

Pada Juni 2018, Sara Netanyahu pertama kali didakwa atas kasus penipuan pelanggaran kepercayaan karena menyalahgunakan uang negara untuk membayar makanan senilai USD100 ribu dengan alasan tidak ada makanan yang tersedia di rumah dinas perdana menteri.

Selain itu, Sara Netanyahu didenda 10 ribu shekel (Rp39,7 juta), harus mengembalikan uang negara sebesar 45.000 shekel (Rp178,7 juta), kemudian Sara akan mengembalikan uang itu dalam sembilan kali cicilan.

Dan pada tahun 2016, Sara Netanyahu terseret kasus penganiayaan staf sehingga diwajibkan untuk membayar denda sebesar USD47 ribu.

5. Rosa Elena Bonilla de Lobo, Honduras

Rosa Elena Bonilla de Lobo adalah istri dari seorang mantan presiden negara Honduras. Republik Honduras adalah negara berkembang di Amerika Tengah.



Negara ini bertetangga dengan Guatemala di bagian barat, El Salvador di sebelah selatan, dan Nikaragua di Timur. Bonilla de Lobo lahir pada 2 Februari 1967 di Tegucigalpa, Honduras.

Bonillade Lobo adalah anak dari Fernando Bonilla Martinez dan Maria Elena Avila de Bonilla. Bonilla adalah Ibu Negara yang menjabat pada 27 Januari 2010 hingga 27 Januari 2014.

Sebelumnya, Porfirio Lobo Sosa yakni suami dari Rosa Elena Bonilla de Lobo berhasil menjadi presiden lewat kudeta militer yang pada saat itu berhasil menggulingkan Presiden Manuel Zelaya.

Mantan ibu negara Rosa Elena Bonilla de Lobo terbukti melakukan tindakan korupsi dengan menyalahgunakan uang negara untuk kepentingan pribadi, seperti membeli perhiasan, membiayai kuliah anak-anaknya, membayar biaya medis, proyek pembangunan, dan lainnya.

Pada Februari 2018, Bonilla de Lobo mendapatkan 12 gugatan kasus kriminal, meliputi 8 kasus penipuan, 3 tuntutan kasus penyalahgunaan uang negara, 1 kasus pencucian uang.

Dalam kasus tersebut, sudah ada 143 bukti dokumen yang diajukan, meliputi 122 dokumen tuntutan tertimonium dari 14 saksi mata.

Selain itu, pada September 2019, Bonilla de Lobo sudah dijerat hukuman 58 tahun atas penyalahgunaan uang negara sebesar USD799.000 (Rp11,4 milliar) antara 2010-2014.

Uang tersebut berasal dari uang sumbangan internasional yang rencananya akan digunakan untuk program sosial.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More