Perbandingan Tingkat Korupsi Indonesia vs Australia, Mana yang Lebih Korup?
loading...

Balon udara panas terbang di atas Danau Burley Griffin selama Canberra Balloon Spectacular tahunan di Canberra, Australia, 18 Maret 2025. Foto/Chu Chen/Xinhua
A
A
A
CANBERRA - Tingkat korupsi Indonesia vs Australia menarik diulas untuk melihat mana negara yang lebih korup. Mengingat korupsi sampai saat ini menjadi masalah serius yang sulit ditanggulangi negara.
Untuk memahami tingkat korupsi di berbagai negara, Transparency International merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) setiap tahun, yang menilai 180 negara berdasarkan persepsi korupsi di sektor publik menggunakan skala 0 hingga 100.
Skor 0 menunjukkan tingkat korupsi yang sangat tinggi, sementara skor 100 mencerminkan kondisi yang sepenuhnya bersih dari korupsi.
Pada tahun 2024, Indonesia mencatat skor IPK sebesar 37, naik dari 34 pada tahun sebelumnya, sehingga menempati peringkat ke-99 dari 180 negara yang disurvei.
Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, meskipun skor tersebut masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai perbandingan, Australia memperoleh skor IPK 77 pada tahun 2024, menempatkannya di peringkat ke-10 secara global.
Skor ini mencerminkan tingkat korupsi yang relatif rendah di sektor publik Australia, menandakan bahwa negara tersebut berhasil menjaga integritas dan transparansi dalam pemerintahan serta sektor publiknya.
Perbedaan skor yang signifikan antara Indonesia dan Australia dapat diatribusikan pada beberapa faktor. Australia dikenal memiliki kebebasan pers yang tinggi, akses luas terhadap informasi publik, standar integritas yang ketat bagi pejabat pemerintah, serta sistem peradilan yang independen.
Faktor-faktor ini berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kurang toleran terhadap praktik korupsi.
Sebaliknya, meskipun Indonesia telah menunjukkan peningkatan skor IPK, tantangan dalam pemberantasan korupsi masih signifikan.
Untuk memahami tingkat korupsi di berbagai negara, Transparency International merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) setiap tahun, yang menilai 180 negara berdasarkan persepsi korupsi di sektor publik menggunakan skala 0 hingga 100.
Skor 0 menunjukkan tingkat korupsi yang sangat tinggi, sementara skor 100 mencerminkan kondisi yang sepenuhnya bersih dari korupsi.
Tingkat Korupsi Indonesia vs Australia
Pada tahun 2024, Indonesia mencatat skor IPK sebesar 37, naik dari 34 pada tahun sebelumnya, sehingga menempati peringkat ke-99 dari 180 negara yang disurvei.
Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, meskipun skor tersebut masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai perbandingan, Australia memperoleh skor IPK 77 pada tahun 2024, menempatkannya di peringkat ke-10 secara global.
Skor ini mencerminkan tingkat korupsi yang relatif rendah di sektor publik Australia, menandakan bahwa negara tersebut berhasil menjaga integritas dan transparansi dalam pemerintahan serta sektor publiknya.
Perbedaan skor yang signifikan antara Indonesia dan Australia dapat diatribusikan pada beberapa faktor. Australia dikenal memiliki kebebasan pers yang tinggi, akses luas terhadap informasi publik, standar integritas yang ketat bagi pejabat pemerintah, serta sistem peradilan yang independen.
Faktor-faktor ini berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kurang toleran terhadap praktik korupsi.
Sebaliknya, meskipun Indonesia telah menunjukkan peningkatan skor IPK, tantangan dalam pemberantasan korupsi masih signifikan.
Lihat Juga :