Bos CIA Bicara Dugaan Rusia Bayar Militan Afghanistan untuk Habisi Tentara AS
Jum'at, 03 Juli 2020 - 06:06 WIB
WASHINGTON - Direktur CIA Gina Haspel memberi pengarahan kepada Kongres Amerika Serikat (AS) tentang apa yang diketahui dan tak diketahui soal dugaan Rusia membayar militan di Afghanistan untuk membunuh para tentara AS dan koalisinya.
Haspel dan Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) Paul Nakasone telah bertemu dengan pera petinggi Kongres yang dikenal sebagai "Gang of Eight".
Pertemuan itu adalah kesempatan pertama bagi para anggota Parlemen untuk mendengar langsung dari pejabat top intelijen tentang laporan bahwa Rusia menawarkan hadiah kepada gerilyawan yang terkait dengan Taliban untuk menargetkan dan membunuh para tentara AS dan sekutu. (Baca: NYT: Intel AS Sebut Rusia Perintahkan Pembunuhan Tentara Amerika di Afghanistan )
Menurut laporan Voice of America, Jumat (3/7/2020), pengarahan tentang laporan itu dipimpin oleh Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe, mantan anggota Parlemen AS yang dilantik sebulan lalu, bersama dengan penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, yang keduanya telah bertugas kurang dari setahun.
Ketiganya telah berulang kali mengatakan kepada anggota Parlemen bahwa informasi tentang dugaan program hadiah Rusia itu tidak dapat dikonfirmasi. Mereka membela keputusan intelijen untuk tidak membawa informasi yang tak terkonfirmasi itu ke Presiden Donald Trump.
"Orang yang memutuskan sejak awal apakah presiden harus diberitahu tentang hal ini di Oval Office, dalam briefing intelijen Oval Office, adalah pegawai negeri sipil karier senior," kata O'Brien kepada wartawan Gedung Putih pada hari Rabu lalu.
"Dan dia membuat keputusan itu karena dia tidak memiliki kepercayaan pada (informasi) intelijen yang keluar."
O'Brien juga mengatakan Gedung Putih sedang mengerjakan tanggapan potensial terhadap Rusia jika informasi intelijen tambahan memberikan kredibilitas pada laporan awal.
"Ini adalah tuduhan penting bahwa, jika diverifikasi, saya dapat menjamin Anda bahwa presiden akan mengambil tindakan tegas," katanya. "Kami telah bekerja selama beberapa bulan pada opsi."
Haspel dan Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) Paul Nakasone telah bertemu dengan pera petinggi Kongres yang dikenal sebagai "Gang of Eight".
Pertemuan itu adalah kesempatan pertama bagi para anggota Parlemen untuk mendengar langsung dari pejabat top intelijen tentang laporan bahwa Rusia menawarkan hadiah kepada gerilyawan yang terkait dengan Taliban untuk menargetkan dan membunuh para tentara AS dan sekutu. (Baca: NYT: Intel AS Sebut Rusia Perintahkan Pembunuhan Tentara Amerika di Afghanistan )
Menurut laporan Voice of America, Jumat (3/7/2020), pengarahan tentang laporan itu dipimpin oleh Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe, mantan anggota Parlemen AS yang dilantik sebulan lalu, bersama dengan penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, yang keduanya telah bertugas kurang dari setahun.
Ketiganya telah berulang kali mengatakan kepada anggota Parlemen bahwa informasi tentang dugaan program hadiah Rusia itu tidak dapat dikonfirmasi. Mereka membela keputusan intelijen untuk tidak membawa informasi yang tak terkonfirmasi itu ke Presiden Donald Trump.
"Orang yang memutuskan sejak awal apakah presiden harus diberitahu tentang hal ini di Oval Office, dalam briefing intelijen Oval Office, adalah pegawai negeri sipil karier senior," kata O'Brien kepada wartawan Gedung Putih pada hari Rabu lalu.
"Dan dia membuat keputusan itu karena dia tidak memiliki kepercayaan pada (informasi) intelijen yang keluar."
O'Brien juga mengatakan Gedung Putih sedang mengerjakan tanggapan potensial terhadap Rusia jika informasi intelijen tambahan memberikan kredibilitas pada laporan awal.
"Ini adalah tuduhan penting bahwa, jika diverifikasi, saya dapat menjamin Anda bahwa presiden akan mengambil tindakan tegas," katanya. "Kami telah bekerja selama beberapa bulan pada opsi."
tulis komentar anda