Tensi dengan China Memanas, Taipan Taiwan Berencana Latih 3 Juta Prajurit Sipil

Kamis, 01 September 2022 - 17:20 WIB
Tsao, yang tidak lagi memegang posisi atau jabatan apa pun di UMC, menggambarkan risiko yang ditimbulkan oleh China sebagai eksistensial.

"Ancaman Partai Komunis China terhadap Taiwan semakin meningkat dan perang melawan (itu) berarti kebebasan melawan perbudakan, demokrasi melawan otoritarianisme serta beradab melawan barbar," katanya.



"Jika kita berhasil melawan ambisi China, kita tidak hanya akan dapat melindungi tanah air kita, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi situasi dunia dan perkembangan peradaban," imbuhnya seperti dikutip dari France24.

Taiwan telah menghabiskan puluhan tahun hidup berdampingan dengan ancaman China, tetapi gemeretak pedang telah menjadi lebih jelas di bawah Presiden Xi Jinping.

Pemimpin paling otoriter China dalam satu generasi, Xi Jinping berada di puncak mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya akhir tahun ini dan telah menjadikan Taiwan sebagai bagian penting dari tujuan "peremajaan nasionalnya".

Taiwan sendiri tetap dipersenjatai secara besar-besaran, dengan 88.000 pasukan darat dibandingkan dengan satu juta tentara China, menurut perkiraan Pentagon.

Sedangkan wajib militer bagi pria Taiwan saat ini hanya berlangsung selama empat bulan.



Ahli strategi Amerika dan Taiwan semakin mendorong Taipei untuk mengadopsi strategi perang asimetris "landak", yang akan mencakup pelatihan warga sipil untuk berperang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More