Korban Meninggal Akibat Covid-19 Mencapai Lebih dari 500.000 Orang
Selasa, 30 Juni 2020 - 00:01 WIB
SYDNEY - Korban meninggal akibat Covid-19 sudah lebih dari setengah juta jiwa pada Minggu (28/6) menurut penghitungan Reuters.
Jumlah tersebut merupakan tonggak suram bagi pandemi global yang memakan banyak korban di berbagai negara. Hingga saat ini sebanyak 501.000 orang meninggal dan 10,1 juta orang terinfeksi.
Para pakar juga mengkhawatirkan jumlah kasus baru di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil, serta wabah baru di beberapa wilayah Asia.
“Lebih dari 4.700 orang meninggal setiap 24 jam akibat Covid-19, berdasarkan rata-rata sejak 1-27 Juni,” papar laporan Reuters.
Jumlah tersebut sama dengan 196 orang per jam atau satu orang setiap 18 detik. “Sekitar seperempat dari semua kematian itu ada di AS,” ungkap data Reuters.
Peningkatan kasus baru terjadi di sejumlah negara bagian AS bagian selatan dan barat. AS melaporkan sekitar 44.700 kasus baru dan 508 kematian pada Minggu (28/6).
Kasus baru juga semakin banyak di Amerika Latin, melebihi kasus di Eropa. Itu menjadikan Amerika Latin di posisi kedua wilayah dengan kasus terbesar, setelah Amerika Utara.
Para pejabat Australia mempertimbangkan penerapan kembali sosial distancing setelah melaporkan peningkatan harian terbesar dalam lebih dari dua bulan terakhir. (Lihat Video: Terekam CCTV Aksi Pengendara Sepeda Motor Aniaya Juru Parkir)
Kematian pertama akibat virus itu di China tercatat pada 9 Januari pada pria umur 61 tahun dari kota Wuhan, kota yang dianggap sebagai sumber Covid-19. (Lihat Infografis: 2024, Turis Bisa Lakukan Perjalanan ke Luar Angkasa)
Jumlah tersebut merupakan tonggak suram bagi pandemi global yang memakan banyak korban di berbagai negara. Hingga saat ini sebanyak 501.000 orang meninggal dan 10,1 juta orang terinfeksi.
Para pakar juga mengkhawatirkan jumlah kasus baru di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil, serta wabah baru di beberapa wilayah Asia.
“Lebih dari 4.700 orang meninggal setiap 24 jam akibat Covid-19, berdasarkan rata-rata sejak 1-27 Juni,” papar laporan Reuters.
Jumlah tersebut sama dengan 196 orang per jam atau satu orang setiap 18 detik. “Sekitar seperempat dari semua kematian itu ada di AS,” ungkap data Reuters.
Peningkatan kasus baru terjadi di sejumlah negara bagian AS bagian selatan dan barat. AS melaporkan sekitar 44.700 kasus baru dan 508 kematian pada Minggu (28/6).
Kasus baru juga semakin banyak di Amerika Latin, melebihi kasus di Eropa. Itu menjadikan Amerika Latin di posisi kedua wilayah dengan kasus terbesar, setelah Amerika Utara.
Para pejabat Australia mempertimbangkan penerapan kembali sosial distancing setelah melaporkan peningkatan harian terbesar dalam lebih dari dua bulan terakhir. (Lihat Video: Terekam CCTV Aksi Pengendara Sepeda Motor Aniaya Juru Parkir)
Kematian pertama akibat virus itu di China tercatat pada 9 Januari pada pria umur 61 tahun dari kota Wuhan, kota yang dianggap sebagai sumber Covid-19. (Lihat Infografis: 2024, Turis Bisa Lakukan Perjalanan ke Luar Angkasa)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda