8 Tahun Diculik Boko Haram, 2 Gadis Chibok Berhasil Ditemukan
Kamis, 28 Juli 2022 - 01:28 WIB
ABUJA - Tentara Nigeria mengatakan kembali menemukan dua siswa perempuan yang diculik oleh militan Boko Haram dari sebuah sekolah menengah lebih dari delapan tahun lalu.
Boko Haram memicu kemarahan global setelah menculik hampir 300 gadis di kota Chibok, timur laut Nigeria pada tahun 2014 lalu. Sejak itu, sebagian besar korban telah dibebaskan atau melarikan diri.
Meski begitu, puluhan lainnya masih belum ditemukan. Korban penculikan massal lainnya menggambarkan dipaksa masuk Islam dan menikahi pejuang kelompok tersebut.
Para korban penculikan lainnya telah ditawari akomodasi dan rehabilitasi oleh pemerintah Nigeria setelah mereka dibebaskan dari Boko Haram.
Korban penculikan yang baru ditemukan oleh tentara Nigeria tampaknya telah melahirkan saat ditawan. Pasalnya, mereka berdua ditemukan bersama anak-anak. Salah satu korban penculikan terlihat bersama seorang anak, yang lain dengan dua anak.
Pihak berwenang mengatakan gadis-gadis Chibok yang dicegat dan anak-anak mereka berada di fasilitas medis militer. Kedua wanita itu ditemukan pada hari Senin selama operasi militer melawan ekstremis di timur laut Nigeria seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/7/2022).
Secara total, 276 gadis diculik dari asrama sekolah mereka di tengah malam pada 14 April 2014. Dalam beberapa jam setelah penculikan, 57 orang berhasil melarikan diri, sebagian besar dengan melompat dari truk dan lari ke semak-semak.
Baru pada Mei 2016 gadis pertama ditemukan. Beberapa orang lainnya juga berhasil melarikan diri selama bertahun-tahun. Antara 2016 dan 2018, 103 korban dibebaskan setelah negosiasi antara pemerintah Nigeria dan militan.
Kelompok kampanye Bring Back Our Girls mengatakan sekitar 100 orang masih hilang.
Laporan menunjukkan bahwa militan baru-baru ini telah meninggalkan sisa tawanan mereka, sebagian karena kampanye militer multi-nasional yang intens terhadap kelompok tersebut.
Menurut kantor berita AFP, sebuah pemberontakan yang telah berlangsung lama di timur laut Nigeria telah menyebabkan 40.000 orang tewas dan 2,2 juta orang mengungsi.
Banyak sekolah dan universitas lain di wilayah tersebut diserang pada tahun-tahun setelah penculikan Chibok tahun 2014.
Beberapa serangan dilakukan oleh para teroris tetapi lebih sering oleh kelompok kriminal yang secara lokal dikenal sebagai "bandit", yang terlibat dalam penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan.
Sementara pemerintah Nigeria dilaporkan telah membayar Boko Haram sekitar USD3,3 juta atau sekitar Rp49,3 miliar sebagai uang tebusan untuk gadis-gadis Chibok yang dibebaskan dalam negosiasi, aksu penculikan di sekolah baru-baru ini hanya melibatkan sedikit keterlibatan pemerintah.
Sebaliknya, orang tua dan kerabat dibiarkan membayar sejumlah uang tebusan yang diminta oleh para bandit untuk membebaskan anak-anak mereka.
Boko Haram memicu kemarahan global setelah menculik hampir 300 gadis di kota Chibok, timur laut Nigeria pada tahun 2014 lalu. Sejak itu, sebagian besar korban telah dibebaskan atau melarikan diri.
Meski begitu, puluhan lainnya masih belum ditemukan. Korban penculikan massal lainnya menggambarkan dipaksa masuk Islam dan menikahi pejuang kelompok tersebut.
Para korban penculikan lainnya telah ditawari akomodasi dan rehabilitasi oleh pemerintah Nigeria setelah mereka dibebaskan dari Boko Haram.
Korban penculikan yang baru ditemukan oleh tentara Nigeria tampaknya telah melahirkan saat ditawan. Pasalnya, mereka berdua ditemukan bersama anak-anak. Salah satu korban penculikan terlihat bersama seorang anak, yang lain dengan dua anak.
Pihak berwenang mengatakan gadis-gadis Chibok yang dicegat dan anak-anak mereka berada di fasilitas medis militer. Kedua wanita itu ditemukan pada hari Senin selama operasi militer melawan ekstremis di timur laut Nigeria seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/7/2022).
Secara total, 276 gadis diculik dari asrama sekolah mereka di tengah malam pada 14 April 2014. Dalam beberapa jam setelah penculikan, 57 orang berhasil melarikan diri, sebagian besar dengan melompat dari truk dan lari ke semak-semak.
Baru pada Mei 2016 gadis pertama ditemukan. Beberapa orang lainnya juga berhasil melarikan diri selama bertahun-tahun. Antara 2016 dan 2018, 103 korban dibebaskan setelah negosiasi antara pemerintah Nigeria dan militan.
Kelompok kampanye Bring Back Our Girls mengatakan sekitar 100 orang masih hilang.
Laporan menunjukkan bahwa militan baru-baru ini telah meninggalkan sisa tawanan mereka, sebagian karena kampanye militer multi-nasional yang intens terhadap kelompok tersebut.
Menurut kantor berita AFP, sebuah pemberontakan yang telah berlangsung lama di timur laut Nigeria telah menyebabkan 40.000 orang tewas dan 2,2 juta orang mengungsi.
Banyak sekolah dan universitas lain di wilayah tersebut diserang pada tahun-tahun setelah penculikan Chibok tahun 2014.
Beberapa serangan dilakukan oleh para teroris tetapi lebih sering oleh kelompok kriminal yang secara lokal dikenal sebagai "bandit", yang terlibat dalam penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan.
Sementara pemerintah Nigeria dilaporkan telah membayar Boko Haram sekitar USD3,3 juta atau sekitar Rp49,3 miliar sebagai uang tebusan untuk gadis-gadis Chibok yang dibebaskan dalam negosiasi, aksu penculikan di sekolah baru-baru ini hanya melibatkan sedikit keterlibatan pemerintah.
Sebaliknya, orang tua dan kerabat dibiarkan membayar sejumlah uang tebusan yang diminta oleh para bandit untuk membebaskan anak-anak mereka.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda