Iran Tak Hanya Digempur Israel, 10 Polisinya Juga Tewas Disergap Kelompok Teroris
loading...
A
A
A
TEHERAN - Situs-situs militer Iran telah diserang banyak jet tempur Israel pada Sabtu dini hari. Pada hari yang sama, 10 petugas polisi negara Islam itu juga tewas disergap oleh apa yang digambarkan media pemerintah sebagai kelompok teroris.
Kantor berita Mehr dan Tasnim melaporkan bahwa 10 petugas polisi tewas setelah kendaraan mereka disergap kelompok teroris di daerah Taftan, provinsi Sistan-Baluchistan.
Tidak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi sekitar 1.200 kilometer (745 mil) di tenggara Ibu Kota Iran; Teheran.
Kantor berita IRNA, mengutip pernyataan polisi, juga melaporkan tewasnya 10 personel polisi dalam penyergapan kelompok teroris terhadap dua unit patroli.
Sistan-Baluchistan berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan, dan merupakan salah satu provinsi termiskin di Republik Islam Iran.
Provinsi ini merupakan rumah bagi sejumlah besar minoritas Baluch, kelompok etnis yang tersebar di Iran, Pakistan, dan Afghanistan yang mempraktikkan Islam Sunni, berbeda dengan mayoritas Iran yang mempraktikkan Islam Syiah.
Provinsi ini telah mengalami bentrokan berulang antara pasukan keamanan Iran dan pemberontak dari minoritas Baluch, kelompok Sunni radikal, dan pengedar narkoba.
Serangan hari Sabtu merupakan salah satu serangan paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Pada awal Oktober, sedikitnya enam orang, termasuk petugas polisi, tewas di provinsi tersebut dalam dua serangan terpisah.
Kelompok ekstremis Sunni yang berbasis di Pakistan; Jaish al-Adl—Tentara Keadilan dalam bahasa Arab—mengeklaim bertanggung jawab atas dua serangan Oktober tersebut dalam sebuah pesan di Telegram.
Dibentuk pada tahun 2012 oleh separatis Baluch, kelompok tersebut dianggap sebagai "organisasi teroris" oleh Iran dan Amerika Serikat (AS).
Iran dan Pakistan sering saling menuduh mengizinkan kelompok pemberontak beroperasi dan melancarkan serangan dari wilayah masing-masing.
Kantor berita Mehr dan Tasnim melaporkan bahwa 10 petugas polisi tewas setelah kendaraan mereka disergap kelompok teroris di daerah Taftan, provinsi Sistan-Baluchistan.
Tidak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi sekitar 1.200 kilometer (745 mil) di tenggara Ibu Kota Iran; Teheran.
Baca Juga
Kantor berita IRNA, mengutip pernyataan polisi, juga melaporkan tewasnya 10 personel polisi dalam penyergapan kelompok teroris terhadap dua unit patroli.
Sistan-Baluchistan berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan, dan merupakan salah satu provinsi termiskin di Republik Islam Iran.
Provinsi ini merupakan rumah bagi sejumlah besar minoritas Baluch, kelompok etnis yang tersebar di Iran, Pakistan, dan Afghanistan yang mempraktikkan Islam Sunni, berbeda dengan mayoritas Iran yang mempraktikkan Islam Syiah.
Provinsi ini telah mengalami bentrokan berulang antara pasukan keamanan Iran dan pemberontak dari minoritas Baluch, kelompok Sunni radikal, dan pengedar narkoba.
Serangan hari Sabtu merupakan salah satu serangan paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Pada awal Oktober, sedikitnya enam orang, termasuk petugas polisi, tewas di provinsi tersebut dalam dua serangan terpisah.
Kelompok ekstremis Sunni yang berbasis di Pakistan; Jaish al-Adl—Tentara Keadilan dalam bahasa Arab—mengeklaim bertanggung jawab atas dua serangan Oktober tersebut dalam sebuah pesan di Telegram.
Dibentuk pada tahun 2012 oleh separatis Baluch, kelompok tersebut dianggap sebagai "organisasi teroris" oleh Iran dan Amerika Serikat (AS).
Iran dan Pakistan sering saling menuduh mengizinkan kelompok pemberontak beroperasi dan melancarkan serangan dari wilayah masing-masing.
(mas)