Macron, Kanselir Jerman, PM Italia, dan Presiden Rumania Tiba di Kiev Naik Kereta

Kamis, 16 Juni 2022 - 22:00 WIB
Hubungan antara Kiev dan Eropa bukannya tanpa ketegangan karena Macron dan Scholz menghadapi kritik tajam dari Ukraina atas sikap mereka terhadap konflik Kiev dengan Moskow.

Pada awal Juni, Macron membuat Kiev marah dengan berulang kali berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon dan karena menyatakan sangat penting Rusia tidak dipermalukan atas tindakannya di Ukraina.

“Seruan untuk menghindari penghinaan terhadap Rusia hanya dapat mempermalukan Prancis dan setiap negara lain yang akan menyerukannya,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba di akun Twitter-nya sebagai tanggapan.

Scholz, yang sebelumnya enggan mengunjungi Ukraina setelah Kiev menghina perjalanan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Scholz disebut sebagai "hati yang tersinggung" oleh Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Andrey Melnik.

Pihak berwenang Ukraina juga telah berulang kali mengecam Berlin atas apa yang mereka sebut keengganannya memasok Ukraina dengan senjata berat yang dimintanya.

Rusia menyerang Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas Republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More