China Bantah 40 Tentaranya Tewas Lawan India, Sebut Berita Palsu

Selasa, 23 Juni 2020 - 22:23 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian. Foto/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
BEIJING - Pemerintah China pada hari Selasa (23/6/2020) membantah bahwa 40 lebih tentaranya tewas dalam bentrok dengan tentara India di Lembah Galwan, Ladakh, pada 15 Juni lalu. Beijing mengecam laporan itu sebagai "fake news" atau "berita palsu".

New Delhi telah mengonfirmasi 20 tentaranya terbunuh dan 76 lainnya terluka dalam bentrok mematikan tersebut.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa militer Beijing dan New Delhi telah mengadakan pertemuan pada 22 Juni untuk menyelesaikan kebuntuan di perbatasan melalui pembicaraan.



"China dan India sedang dalam pembicaraan satu sama lain untuk menyelesaikan masalah ini melalui saluran diplomatik dan militer," kata juru bicara kementerian tersebut, Zhao Lijian, pada konferensi pers reguler di Beijing. (Baca: 43 Tentara China Tewas dan Terluka Saat Bentrok dengan India )

"Adapun apa yang Anda lihat di media, misalnya, beberapa orang menuduh bahwa korban di pihak China berjumlah 40, saya dapat memberi tahu Anda dengan pasti bahwa ini adalah fake news," ujarnya seperti dikutip Hindustan Times.

Meski membantah 40 atau lebih tentara China tewas dalam bentrok, Zhao tidak mengungkapkan angka sebenarnya. Pada hari Senin, pada konferensi pers sebelumnya, juru bicara itu mengklaim bahwa dia tidak memiliki informasi tentang berapa banyak tentara China yang tewas.

"Pada 22 Juni, pasukan perbatasan China dan India mengadakan pertemuan tingkat militer kedua di daerah perbatasan, yang juga merupakan pertemuan tingkat militer pertama setelah insiden Lembah Galwan pada 15 Juni," kata Zhao tentang pertemuan Senin antara pasukan kedua negara.

"Penyelenggaraan pertemuan ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak berharap untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi, mengendalikan situasi, dan meredakan situasi," ujar Zhao. (Baca juga: Cerita 120 Tentara India Dikepung Pasukan China, Sebagian Dimutilasi )

Menteri Urusan Jalan dan Transportasi yang juga mantan Kepala Angkatan Darat India Jenderal VK Singh sebelumnya mengklaim bahwa China kemungkinan menderita dua kali lipat dalam hal jumlah korban jiwa dibanding India dalam bentrok 15 Juni.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More