Sejarah Masjidil Haram Diserang Kelompok Teroris yang Gegerkan Arab Saudi
Rabu, 08 Juni 2022 - 00:35 WIB
Otaybi percaya bahwa budaya Arab Saudi telah menjadi korup, dan pamer di bawah keluarga Kerajaan Arab Saudi. Dia bersumpah untuk mengembalikan warisan sejati Islam di Kerajaan.
Dia menyatakan seorang pengkhotbah Islam yang berbicara lembut (kemudian berubah menjadi saudara ipar) Abdullah al-Qahtan sebagai "Imam Mahdi" (penebus Islam).
Dalam keyakinan umat Islam, seorang Imam Mahdi adalah orang yang muncul sebelum hari kiamat, yang dipilih Allah, untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka Bumi sbelum datangnya hari kiamat.
Otaybi menjalani pelatihan militer selama bertugas di Garda Nasional Arab Saudi. Rencananya adalah untuk mengepung situs paling suci umat Islam dan pengalaman militernya terbukti bermanfaat.
Tanggal 20 November 1979, dipilih untuk melaksanakan rencananya karena menandai hari pertama tahun 1400, menurut kalender Islam.
Sesuai tradisi Muslim, seseorang yang disebut sebagai "Mujaddid" muncul pada pergantian setiap abad untuk menghidupkan kembali Islam dan mengembalikannya ke kejayaannya yang murni.
Pada hari naas 20 November 1979, sekitar 50.000 Muslim dari seluruh dunia telah berkumpul di halaman dekat Kakbah untuk salat subuh.
Salat diimami oleh Sheikh Mohammed al-Subayil, imam Masjidil Haram saat itu. Juhaiman al-Otaybi dan 200 pengikutnya yang aneh termasuk di antara jamaah salat.
Saat salat berakhir, parateroris itu dengan cepat mengambil alih mikrofon dan mendorong al-Subayil ke samping.
Dari peti mati tertutup yang disimpan di tengah halaman, para terorismengeluarkan pistol dan senapan. Senjata itu dengan cepat didistribusikan di antara para pengikutnya.
Dia menyatakan seorang pengkhotbah Islam yang berbicara lembut (kemudian berubah menjadi saudara ipar) Abdullah al-Qahtan sebagai "Imam Mahdi" (penebus Islam).
Dalam keyakinan umat Islam, seorang Imam Mahdi adalah orang yang muncul sebelum hari kiamat, yang dipilih Allah, untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka Bumi sbelum datangnya hari kiamat.
Otaybi menjalani pelatihan militer selama bertugas di Garda Nasional Arab Saudi. Rencananya adalah untuk mengepung situs paling suci umat Islam dan pengalaman militernya terbukti bermanfaat.
Tanggal 20 November 1979, dipilih untuk melaksanakan rencananya karena menandai hari pertama tahun 1400, menurut kalender Islam.
Sesuai tradisi Muslim, seseorang yang disebut sebagai "Mujaddid" muncul pada pergantian setiap abad untuk menghidupkan kembali Islam dan mengembalikannya ke kejayaannya yang murni.
Pada hari naas 20 November 1979, sekitar 50.000 Muslim dari seluruh dunia telah berkumpul di halaman dekat Kakbah untuk salat subuh.
Salat diimami oleh Sheikh Mohammed al-Subayil, imam Masjidil Haram saat itu. Juhaiman al-Otaybi dan 200 pengikutnya yang aneh termasuk di antara jamaah salat.
Saat salat berakhir, parateroris itu dengan cepat mengambil alih mikrofon dan mendorong al-Subayil ke samping.
Dari peti mati tertutup yang disimpan di tengah halaman, para terorismengeluarkan pistol dan senapan. Senjata itu dengan cepat didistribusikan di antara para pengikutnya.
tulis komentar anda