Simulator Bom Nuklir Digunakan 9 Juta Kali sejak Rusia Invasi Ukraina

Kamis, 26 Mei 2022 - 07:32 WIB
Simulator serangan bom nuklir di situs NUKEMAP telah digunakan 9 juta kali sejak Rusia menginvasi Ukraina. Foto/Nuclearsecrecy
WASHINGTON - Situs simulator bom nuklir telah mengalami peningkatan besar dalam kunjungan sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina Februari lalu.

Simulator tersebut—disebut NUKEMAP—diciptakan oleh Alex Wellerstein. Dia adalah sejarawan senjata nuklir yang saat ini menjadi associate professor di Stevens Institute of Technology, di Hoboken, New Jersey, Amerika Serikat (AS).

Pada 24 Februari, pasukan Rusia mulai menyerang wilayah Ukraina di berbagai titik wilayah, menandai eskalasi besar dalam konflik yang dimulai pada tahun 2014.

Setelah invasi, NATO mengaktifkan rencana pertahanannya, sementara Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan ke organisasi tersebut yang memicu ketidaksenangan Rusia.





Konflik tersebut telah menyebabkan lonjakan diskusi tentang potensi pecahnya perang nuklir—dan orang-orang telah mencari tahu apa artinya jika sebuah bom atom diledakkan.

NUKEMAP memodelkan dampak ledakan bom nuklir hipotetis di lokasi mana pun yang dipilih pengguna.

Pengguna pertama-tama memilih lokasi di peta dan memilih parameter tertentu—seperti kekuatan senjata hipotetis dan apakah senjata itu akan meledak di (atau dekat) tanah atau di udara.

Kemudian mereka dapat mengklik tombol "Detonate", yang menghitung perkiraan dampak ledakan, termasuk potensi jumlah kematian dan cedera, dimensi ledakan serta awan jamur yang dihasilkan, dan model kasar dari dampak nuklir yang dihasilkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More