Politisi Kemarin Sore Kalahkan PM 3 Periode dalam Pemilu Slovenia
Senin, 25 April 2022 - 10:42 WIB
Jumlah pemilih mencapai sekitar 70 persen dari 1,7 juta pemilih—jauh lebih tinggi dari 52 persen dalam pemilu parlemen terakhir pada 2018.
"Pemungutan suara adalah suara menentang Jansa," kata Kovac. "Melawan Slovenia di jalur Hongaria, melawan demokrasi tidak liberal di Slovenia, melawan pemerintah yang mengambil alih televisi publik, melawan kontrol peradilan."
Tetapi dia memperingatkan bahwa Partai GS tidak memiliki pengalaman pemerintah—meskipun dapat bermitra dengan Partai Demokrat Sosial (SD) yang lebih berpengalaman, yang memiliki 6,7 persen suara dengan hampir semua surat suara dihitung.
"Ini seperti perusahaan yang tiba-tiba tumbuh," imbuh Kovac. "Ini tidak memiliki infrastruktur, tidak ada pengetahuan, tidak ada orang yang tahu bagaimana bekerja di badan parlemen."
Jansa (63), pengagum mantan presiden AS Donald Trump, telah berkampanye dengan janji-janji stabilitas.
"Di depan pemerintahan baru ada banyak tantangan, tetapi selama mandat kami, kami telah menetapkan landasan yang kokoh untuk navigasi yang damai," katanya Minggu malam.
"Sangat mudah untuk membayar papan reklame, mendapat dukungan dari semua media dan apa yang disebut masyarakat sipil," katanya. "Tapi kemudian kerja keras dan tantangan datang, dan tidak ada yang bisa membantu Anda."
"Pemungutan suara adalah suara menentang Jansa," kata Kovac. "Melawan Slovenia di jalur Hongaria, melawan demokrasi tidak liberal di Slovenia, melawan pemerintah yang mengambil alih televisi publik, melawan kontrol peradilan."
Tetapi dia memperingatkan bahwa Partai GS tidak memiliki pengalaman pemerintah—meskipun dapat bermitra dengan Partai Demokrat Sosial (SD) yang lebih berpengalaman, yang memiliki 6,7 persen suara dengan hampir semua surat suara dihitung.
"Ini seperti perusahaan yang tiba-tiba tumbuh," imbuh Kovac. "Ini tidak memiliki infrastruktur, tidak ada pengetahuan, tidak ada orang yang tahu bagaimana bekerja di badan parlemen."
Jansa (63), pengagum mantan presiden AS Donald Trump, telah berkampanye dengan janji-janji stabilitas.
"Di depan pemerintahan baru ada banyak tantangan, tetapi selama mandat kami, kami telah menetapkan landasan yang kokoh untuk navigasi yang damai," katanya Minggu malam.
"Sangat mudah untuk membayar papan reklame, mendapat dukungan dari semua media dan apa yang disebut masyarakat sipil," katanya. "Tapi kemudian kerja keras dan tantangan datang, dan tidak ada yang bisa membantu Anda."
(min)
tulis komentar anda