Pengamat Rusia Yakin Protes di Venezuela Didanai AS

Selasa, 30 Juli 2024 - 17:35 WIB
loading...
Pengamat Rusia Yakin...
Anggota Polisi Nasional Bolivarian (PNB) dan Garda Nasional Bolivarian (GNB) bentrok dengan demonstran oposisi selama protes atas hasil pemilu presiden di Caracas, Venezuela, 29 Juli 2024. Foto/EPA-EFE/Henry Chirinos
A A A
MOSKOW - Anggota delegasi pengamat Rusia, yang juga anggota majelis rendah parlemen Rusia, Alexey Volotskov menyebut protes di Caracas setelah pemilu presiden hari Minggu pasti dibiayai Amerika Serikat (AS), yang memiliki kepentingannya sendiri di Venezuela dan mensponsori oposisi negara itu.

"Tentu saja, ini pasti pendanaan dari luar negeri, dan pandangan radikal dari orang-orang muda yang berpikiran hooligan yang mungkin mencari keuntungan ekonomi dalam masalah ini, untuk mengambil beberapa properti, merusak sesuatu, dan mencuri, mungkin semua ini berlipat ganda," ujar Volotskov.

Dia menjelaskan, "Hari ini, dari jendela hotel kami, kami melihat bagaimana para pengunjuk rasa mengejar seorang polisi yang mengendarai sepeda motor, menjatuhkannya, mengambil sepeda motor itu, dan mengendarainya. Ini sekali lagi membuktikan bahwa ada juga komponen properti dan ekonomi di sini, yaitu, orang-orang dalam kerusuhan ini mencoba mencari semacam penggunaan ekonomi untuk diri mereka sendiri.”

“Perampokan dan bandit, dikalikan dengan dukungan, slogan, dan pendanaan, tidak ada yang disembunyikan, dari negara Amerika, yang memiliki kepentingannya sendiri di sini dan membiayai oposisi dan kerusuhan yang saat ini kita saksikan, berada di Venezuela, di Caracas," papar anggota parlemen dan pengamat Rusia itu.

“Manifestasi ekstremisme di Venezuela setelah pemilu adalah tindakan yang dipentaskan dan tidak mampu memengaruhi proses pemilihan,” ungkap Volotskov.

Pada hari Minggu, pemilu presiden diadakan di Venezuela, dan kepala negara saat ini, Nicolas Maduro, memenangkannya.

Setelah itu, protes dimulai di Caracas pada hari Senin dengan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Pemerintah Venezuela mengatakan sejumlah negara telah mencampuri pemilu dan hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri.

Pemimpin oposisi, Maria Corina Machado, yang dilarang mencalonkan diri dalam pemilu ini, memiliki sejarah panjang dengan organisasi-organisasi yang didanai AS.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang didirikannya, Sumate, didanai Amerika Serikat melalui National Endowment of Democracy.

Pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an, terjadi persidangan yang panjang, atas tuduhan pengkhianatan terhadap Machado dan tiga pemimpin organisasi Sumate lainnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Sejarah Kelam Kashmir:...
Sejarah Kelam Kashmir: Konflik Panjang India dan Pakistan yang Belum Berakhir
Rekomendasi
5 Cara Ampuh Mengatasi...
5 Cara Ampuh Mengatasi Radang Amandel Tanpa Operasi, Aman dan Alami
Sepak Terjang Timnas...
Sepak Terjang Timnas Indonesia di Piala Dunia: dari 1938 hingga 2023
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
Berita Terkini
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
41 menit yang lalu
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
2 jam yang lalu
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
2 jam yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
9 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
11 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved