Pripyat, Kota Mati di Ukraina yang Paling Dekat Chernobyl
Jum'at, 15 April 2022 - 08:18 WIB
PRIPYAT - Pada 26 April 1986 terjadi ledakan yang mengerikan di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina. Peristiwa ini tercatat sebagai kecelakaan nuklir terparah sepanjang sejarah.
Kecelakaan nuklir tersebut membuat radioaktif mengudara di langit Pripyat, kota yang paling dekat dengan lokasi ledakan tersebut. Ketika itu, Kota Pripyat dihuni oleh pekerja pabrik hingga para ilmuwan.
Sekitar 49.000 penduduk dievakuasi oleh pemerintah. Setelah evakuasi tersebut, tidak ada lagi yang kembali Kota Pripyat.
Mereka terkena paparan dari radiasi nukir hingga meninggal dunia. Sejak saat itulah, Pripyat ditutup oleh pihak berwenang.
Kota Pripyat meninggalkan beberapa kenangan, salah satunya adalah boneka. Dikabarkan, boneka ini terkena pancaran radiasi nuklir hingga rusak serta membusuk usai terjadinya kecelakaan ini.
Boneka tersebut menjadi pengingat betapa dahsyatnya ledakan nuklir itu.
Ketika itu, para penduduk diberi tahu bahwa mereka hanya akan dievakuasi sementara. Karena itu, sebagian besar penduduk mengira mereka akan kembali, sehingga mereka meninggalkan semua yang mereka punya. Termasuk anak-anak, yang meninggalkan bonekanya.
Sejak bencana nuklir ini terjadi, terdapat hewan serta tumbuhan yang memperlihatkan tanda-tanda terkena radiasi.
Menurut penelitian yang dilakukan pada 1991, organisme yang bertanggung jawab untuk penguraian menunjukkan gejala kontaminasi radioaktif.
Fenomena yang paling menonjol dikenal dengan Hutan Merah Berdarah, di mana semua pohon pinus berubah menjadi warna merah darah.
Sebelum terjadinya ledakan, Pripyat mempunyai fasilitas yang lengkap. Pripyat mempunyai taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, toko, mal, kafe, restoran, aula olahraga, hingga taman hiburan.
Taman hiburan di Pripyat ini dijadwalkan akan dibuka pada 1 Mei 1986. Namun rencana tersebut kandas akibat kecelakaan nuklir terjadi.
Pripyat dinyatakan berbahaya untuk tempat tinggal manusia setidaknya selama 24.000 tahun lantaran mengandung radioaktif.
Kecelakaan nuklir tersebut membuat radioaktif mengudara di langit Pripyat, kota yang paling dekat dengan lokasi ledakan tersebut. Ketika itu, Kota Pripyat dihuni oleh pekerja pabrik hingga para ilmuwan.
Sekitar 49.000 penduduk dievakuasi oleh pemerintah. Setelah evakuasi tersebut, tidak ada lagi yang kembali Kota Pripyat.
Mereka terkena paparan dari radiasi nukir hingga meninggal dunia. Sejak saat itulah, Pripyat ditutup oleh pihak berwenang.
Kota Pripyat meninggalkan beberapa kenangan, salah satunya adalah boneka. Dikabarkan, boneka ini terkena pancaran radiasi nuklir hingga rusak serta membusuk usai terjadinya kecelakaan ini.
Boneka tersebut menjadi pengingat betapa dahsyatnya ledakan nuklir itu.
Ketika itu, para penduduk diberi tahu bahwa mereka hanya akan dievakuasi sementara. Karena itu, sebagian besar penduduk mengira mereka akan kembali, sehingga mereka meninggalkan semua yang mereka punya. Termasuk anak-anak, yang meninggalkan bonekanya.
Sejak bencana nuklir ini terjadi, terdapat hewan serta tumbuhan yang memperlihatkan tanda-tanda terkena radiasi.
Menurut penelitian yang dilakukan pada 1991, organisme yang bertanggung jawab untuk penguraian menunjukkan gejala kontaminasi radioaktif.
Fenomena yang paling menonjol dikenal dengan Hutan Merah Berdarah, di mana semua pohon pinus berubah menjadi warna merah darah.
Sebelum terjadinya ledakan, Pripyat mempunyai fasilitas yang lengkap. Pripyat mempunyai taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, toko, mal, kafe, restoran, aula olahraga, hingga taman hiburan.
Taman hiburan di Pripyat ini dijadwalkan akan dibuka pada 1 Mei 1986. Namun rencana tersebut kandas akibat kecelakaan nuklir terjadi.
Pripyat dinyatakan berbahaya untuk tempat tinggal manusia setidaknya selama 24.000 tahun lantaran mengandung radioaktif.
(sya)
tulis komentar anda