Uji Coba Teranyar Rudal Monster Korut Dituding Propaganda Palsu
Rabu, 30 Maret 2022 - 18:31 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) dituding memalsukan peluncuran yang oleh para analis disebut sebagai "rudal monster", pekan lalu. Tudingan ini dilayangkan oleh militer Korea Selatan (Korsel) dan sejumlah pengamat.
Korsel menyatakan, uji coba terakhir yang diklaim sukses oleh Korut itu kemungkinan adalah rudal balistik antarbenua yang sama yang ditembakkan Pyongyang pada 2017. Pekan lalu, Korut mengklaim telah berhasil menguji coba rudal Hwasong-17 - ICBM jarak jauh.
Tetapi kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada AFP bahwa Seoul dan Washington sekarang telah menyimpulkan bahwa peluncuran itu sebenarnya dari Hwasong-15, sebuah ICBM yang diuji coba Pyongyang pada tahun 2017.
"Intelijen Amerika Serikat (AS) dan Korsel telah menentukan bahwa apa yang ditembakkan pada 24 Maret adalah Hwasong-15," kata pejabat Kementerian Pertahanan Korsel kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (30/3/2022).
Menurut para analis, rudal ini kemungkinan mampu membawa banyak hulu ledak - yang pertama kali diluncurkan pada parade militer pada tahun 2020. Kedua ICBM, Hwasong-15 dan Hwasong-17 berpotensi mampu menghantam daratan AS.
Sebelumnya, Seoul dan Tokyo secara terpisah mengkonfirmasi pada saat itu, bahwa rudal yang diuji coba pada 24 Maret telah terbang lebih tinggi dan lebih lama daripada tes sebelumnya. Tetapi analis kemudian menunjuk pada perbedaan dalam akun Korut.
Pengumuman palsu itu kemungkinan merupakan upaya Pyongyang untuk mengkompensasi peluncuran yang gagal pada 16 Maret, ketika sebuah rudal, yang menurut para analis sebenarnya adalah Hwasong-17, meledak tak lama setelah peluncuran.
Korsel menyatakan, uji coba terakhir yang diklaim sukses oleh Korut itu kemungkinan adalah rudal balistik antarbenua yang sama yang ditembakkan Pyongyang pada 2017. Pekan lalu, Korut mengklaim telah berhasil menguji coba rudal Hwasong-17 - ICBM jarak jauh.
Tetapi kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada AFP bahwa Seoul dan Washington sekarang telah menyimpulkan bahwa peluncuran itu sebenarnya dari Hwasong-15, sebuah ICBM yang diuji coba Pyongyang pada tahun 2017.
"Intelijen Amerika Serikat (AS) dan Korsel telah menentukan bahwa apa yang ditembakkan pada 24 Maret adalah Hwasong-15," kata pejabat Kementerian Pertahanan Korsel kepada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (30/3/2022).
Menurut para analis, rudal ini kemungkinan mampu membawa banyak hulu ledak - yang pertama kali diluncurkan pada parade militer pada tahun 2020. Kedua ICBM, Hwasong-15 dan Hwasong-17 berpotensi mampu menghantam daratan AS.
Sebelumnya, Seoul dan Tokyo secara terpisah mengkonfirmasi pada saat itu, bahwa rudal yang diuji coba pada 24 Maret telah terbang lebih tinggi dan lebih lama daripada tes sebelumnya. Tetapi analis kemudian menunjuk pada perbedaan dalam akun Korut.
Baca Juga
Pengumuman palsu itu kemungkinan merupakan upaya Pyongyang untuk mengkompensasi peluncuran yang gagal pada 16 Maret, ketika sebuah rudal, yang menurut para analis sebenarnya adalah Hwasong-17, meledak tak lama setelah peluncuran.
Lihat Juga :
tulis komentar anda