Pria Bersenjata Api Bunuh 5 Orang di Pinggiran Tel Aviv
Rabu, 30 Maret 2022 - 06:37 WIB
“Israel sedang menghadapi gelombang teror Arab yang mematikan,” tweet Perdana Menteri Israel Naftali Bennett setelah penembakan di Bnei Brak, sebuah kota ultra-Ortodoks Yahudi di pinggiran Ibu Kota komersial Israel.
Kantor berita Wafa Palestina melaporkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan warga sipil Israel dan menekankan bahwa pembunuhan warga Israel dan Palestina hanya akan memperburuk situasi. Ia lantas memperingatkan terhadap serangan balasan oleh pemukim Yahudi dan lainnya.
Warga Palestina telah melaporkan peningkatan kekerasan pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967.
Penembakan itu meningkatkan jumlah korban tewas yang dibunuh oleh orang-orang Arab bersenjata di Israel selama seminggu terakhir menjadi 11, lonjakan paling tajam dalam serangan di jalan-jalan kota selama beberapa tahun.
Pekan lalu, seorang warga Arab Israel membunuh empat orang dalam serangan penusukan dan tabrakan mobil di kota selatan Beersheba, sebelum dia ditembak mati oleh seorang pejalan kaki. Pihak berwenang Israel mengatakan dia adalah simpatisan ISIS.
Pada hari Minggu, ketika pertemuan puncak Israel-Arab diadakan di Israel selatan, seorang penyerang Arab menembak dan membunuh dua petugas polisi di Hadera, sebuah kota sekitar 50 km utara Tel Aviv. Petugas lain menembak dan membunuhnya.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan Hadera.
Para pejabat Israel telah memperingatkan tentang lonjakan serangan menjelang bulan April untuk bulan suci Ramadhan, periode di mana kekerasan telah melonjak di masa lalu.
Kantor berita Wafa Palestina melaporkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan warga sipil Israel dan menekankan bahwa pembunuhan warga Israel dan Palestina hanya akan memperburuk situasi. Ia lantas memperingatkan terhadap serangan balasan oleh pemukim Yahudi dan lainnya.
Warga Palestina telah melaporkan peningkatan kekerasan pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967.
Penembakan itu meningkatkan jumlah korban tewas yang dibunuh oleh orang-orang Arab bersenjata di Israel selama seminggu terakhir menjadi 11, lonjakan paling tajam dalam serangan di jalan-jalan kota selama beberapa tahun.
Pekan lalu, seorang warga Arab Israel membunuh empat orang dalam serangan penusukan dan tabrakan mobil di kota selatan Beersheba, sebelum dia ditembak mati oleh seorang pejalan kaki. Pihak berwenang Israel mengatakan dia adalah simpatisan ISIS.
Pada hari Minggu, ketika pertemuan puncak Israel-Arab diadakan di Israel selatan, seorang penyerang Arab menembak dan membunuh dua petugas polisi di Hadera, sebuah kota sekitar 50 km utara Tel Aviv. Petugas lain menembak dan membunuhnya.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan Hadera.
Para pejabat Israel telah memperingatkan tentang lonjakan serangan menjelang bulan April untuk bulan suci Ramadhan, periode di mana kekerasan telah melonjak di masa lalu.
tulis komentar anda