Ketegangan Meningkat, Korut Sebar Pasukan di Zona Perbatasan
Rabu, 17 Juni 2020 - 06:57 WIB
SEOUL - Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat tiap harinya. Terbaru, Korea Utara (Korut) mengatakan mereka akan memindahkan pasukan ke Gunung Geumgang dan Gaeseong di dekat perbatasan, sehari setelah meledakkan kantor penghubung bersama.
Korut akan mengirim unit-unit tingkat resimen dan sub-unit senjata yang diperlukan dengan misi pertahanan akan ditempatkan di kawasan wisata Gunung Geumgang dan Kawasan Industri Gaeseong. Hal itu dikatakan oleh seorang juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga mengatakan pos-pos polisi yang telah ditarik kembali dari Zona Demiliterisasi di bawah kesepakatan militer akan dipasang kembali untuk memperkuat penjagaan garis depan.
Sementara itu unit artileri di dekat perbatasan laut barat di mana para pembelot sering mengirim selebaran anti Pyongyang akan diperkuat dengan peringatan kesiapan yang ditingkatkan ke tingkat "tugas tempur kelas tinggi."
Selain itu, juru bicara itu mengatakan tentara akan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan antar-Korea dalam sebuah langkah nyata untuk menghapuskan kesepakatan militer pengurangan ketegangan yang ditandatangani kedua Korea pada 2018 seperti dikutip dari KBS, Rabu (17/6/2020).
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah adik pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengirim peringatan kepada Korea Selatan (Korsel) terkait selebaran anti Pyongyang yang disebarkan para aktivis dan pembelot.
Kim Yo-jong, telah mengumbar ancaman terhadap Seoul sejak Sabtu pekan lalu. "Tak lama, sebuah adegan tragis dari kantor penghubung bersama (Korea) Utara-(Korea) Selatan yang tidak berguna yang benar-benar runtuh akan terlihat," katanya.
Pada Selasa kemarin, Korut benar-benar mewujudkan ancamannya. Rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un meledakkan kantor penghubung Korut dengan Korsel. Ledakan keras diikuti oleh gumpalan asap ketika bangunan empat lantai di kota Kaesong, Korea Utara, diledakkan. Hal itu dipaparkan para saksi mata di seberang perbatasan di Korea Selatan. (Baca: Korut Ledakkan Kantor Penghubung Dua Korea, Waswas Perang Pecah )
Kantor itu didirikan pada April 2018 ketika hubungan kedua Korea menghangat. Bangunan itu memungkinkan kedua negara untuk secara langsung membahas masalah 24 jam, 365 hari. Kantor itu dikelola oleh hingga 20 orang dari setiap pihak.
Sebelumnya, Korut juga telah menganggap Korea Selatan (Korsel) sebagai musuh dan memutuskan semua jalur komunikasi. (Baca: Nyatakan Musuh, Korut Putus Seluruh Jalur Komunikasi dengan Korsel )
Korut akan mengirim unit-unit tingkat resimen dan sub-unit senjata yang diperlukan dengan misi pertahanan akan ditempatkan di kawasan wisata Gunung Geumgang dan Kawasan Industri Gaeseong. Hal itu dikatakan oleh seorang juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu juga mengatakan pos-pos polisi yang telah ditarik kembali dari Zona Demiliterisasi di bawah kesepakatan militer akan dipasang kembali untuk memperkuat penjagaan garis depan.
Sementara itu unit artileri di dekat perbatasan laut barat di mana para pembelot sering mengirim selebaran anti Pyongyang akan diperkuat dengan peringatan kesiapan yang ditingkatkan ke tingkat "tugas tempur kelas tinggi."
Selain itu, juru bicara itu mengatakan tentara akan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan antar-Korea dalam sebuah langkah nyata untuk menghapuskan kesepakatan militer pengurangan ketegangan yang ditandatangani kedua Korea pada 2018 seperti dikutip dari KBS, Rabu (17/6/2020).
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah adik pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengirim peringatan kepada Korea Selatan (Korsel) terkait selebaran anti Pyongyang yang disebarkan para aktivis dan pembelot.
Kim Yo-jong, telah mengumbar ancaman terhadap Seoul sejak Sabtu pekan lalu. "Tak lama, sebuah adegan tragis dari kantor penghubung bersama (Korea) Utara-(Korea) Selatan yang tidak berguna yang benar-benar runtuh akan terlihat," katanya.
Pada Selasa kemarin, Korut benar-benar mewujudkan ancamannya. Rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un meledakkan kantor penghubung Korut dengan Korsel. Ledakan keras diikuti oleh gumpalan asap ketika bangunan empat lantai di kota Kaesong, Korea Utara, diledakkan. Hal itu dipaparkan para saksi mata di seberang perbatasan di Korea Selatan. (Baca: Korut Ledakkan Kantor Penghubung Dua Korea, Waswas Perang Pecah )
Kantor itu didirikan pada April 2018 ketika hubungan kedua Korea menghangat. Bangunan itu memungkinkan kedua negara untuk secara langsung membahas masalah 24 jam, 365 hari. Kantor itu dikelola oleh hingga 20 orang dari setiap pihak.
Sebelumnya, Korut juga telah menganggap Korea Selatan (Korsel) sebagai musuh dan memutuskan semua jalur komunikasi. (Baca: Nyatakan Musuh, Korut Putus Seluruh Jalur Komunikasi dengan Korsel )
(ber)
tulis komentar anda