Rusia: Ukraina Kembangkan Senjata Nuklir dengan Bantuan AS

Rabu, 16 Maret 2022 - 03:42 WIB
Bangunan di Kharkiv, Ukraina, hancur diserang Rusia. Moskow sekarang menuduh Kiev mengembangkan senjata nuklir dengan bantuan AS. Foto/REUTERS/Vitalii Hnidyi
MOSKOW - Rusia menuduh Ukraina mengembangkan senjata nuklir dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Ini menjadi tuduhan terbaru, setelah sebelumnya Moskow mengeklaim Kiev mengembangkan senjata biologis di laboratorium penelitian yang didukung Amerika.

Tuduhan terbaru Moskow tidak didukung oleh bukti atau penjelasan apa pun tentang bagaimana negara yang terkepung itu bisa tiba-tiba mulai mengembangkan senjata nuklir.

"Pembuatan senjata nuklir oleh Ukraina akan mengancam keamanan seluruh dunia dan memicu pecahnya perang nuklir; Rusia tidak dapat membiarkan nasionalis Ukraina yang tidak terkendali memilikinya," kata Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev.

"Sudah jelas bahwa para penasihat Amerikalah yang mendorong dan membantu rezim Kiev dalam pembuatan senjata biologis dan nuklir," kata Patrushev di Grozny pada pertemuan Selasa untuk memastikan keamanan nasional Federasi Rusia di Distrik Federal Kaukasia Utara.

"Ukraina memiliki segalanya untuk ini—kompetensi, teknologi, bahan mentah, sarana pengiriman," katanya.





"Sejumlah besar konsultan dan penasihat asing, yang berbasis di Ukraina, merupakan ancaman baru bagi keamanan Rusia dalam kombinasi dengan senjata biologis dan nuklir," kata Patrushev, tanpa memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya.

Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg khawatir Rusia mungkin menggunakan senjata kimia dalam operasi "false flag [bendera palsu]" sebagai bagian dari invasi ke Ukraina.

"Kami khawatir Moskow dapat melakukan operasi bendera palsu di Ukraina, kemungkinan dengan senjata kimia," kata Stoltenberg dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Jersualem Post,Rabu(16/3/2022).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More