Kremlin Marah Besar: Amerika Serikat Terlibat Perang Ekonomi Melawan Rusia!
Rabu, 09 Maret 2022 - 20:28 WIB
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tak bisa menyembunyikan kemarahan dengan menyebut Amerika Serikat (AS) sedang mengobarkan perang ekonomi melawan Rusia.
Washington memberlakukan larangan hampir total terhadap impor energi Rusia pada Selasa (8/3/2022), dan memperkenalkan lebih dari 240 sanksi baru terhadap perusahaan, pengusaha, pejabat pemerintah dan sektor ekonomi Rusia terkait pengakuan Moskow atas Republik Donbass sebagai negara berdaulat dan operasi militernya di Ukraina.
“Amerika Serikat tidak diragukan lagi telah menyatakan perang ekonomi melawan Rusia, dan sedang mengobarkan perang ini. Ya, secara de facto memang demikian,” tegas Peskov, berbicara kepada wartawan pada konferensi pers pada Rabu (9/3/2022).
Rusia, kata juru bicara itu, harus melakukan apa yang diperlukan untuk "melayani kepentingannya" dalam situasi saat ini untuk menghindari kekalahan dalam konfrontasi ekonomi ini.
Peskov meyakinkan bahwa Rusia membuat persiapan untuk sanksi Barat sebelumnya untuk meminimalkan dampaknya.
Juru bicara Kremlin itu menyebut situasi di pasar energi global sebagai "bergejolak."
Washington memberlakukan larangan hampir total terhadap impor energi Rusia pada Selasa (8/3/2022), dan memperkenalkan lebih dari 240 sanksi baru terhadap perusahaan, pengusaha, pejabat pemerintah dan sektor ekonomi Rusia terkait pengakuan Moskow atas Republik Donbass sebagai negara berdaulat dan operasi militernya di Ukraina.
“Amerika Serikat tidak diragukan lagi telah menyatakan perang ekonomi melawan Rusia, dan sedang mengobarkan perang ini. Ya, secara de facto memang demikian,” tegas Peskov, berbicara kepada wartawan pada konferensi pers pada Rabu (9/3/2022).
Rusia, kata juru bicara itu, harus melakukan apa yang diperlukan untuk "melayani kepentingannya" dalam situasi saat ini untuk menghindari kekalahan dalam konfrontasi ekonomi ini.
Baca Juga
Peskov meyakinkan bahwa Rusia membuat persiapan untuk sanksi Barat sebelumnya untuk meminimalkan dampaknya.
Juru bicara Kremlin itu menyebut situasi di pasar energi global sebagai "bergejolak."
tulis komentar anda