Kremlin Marah Besar: Amerika Serikat Terlibat Perang Ekonomi Melawan Rusia!
Rabu, 09 Maret 2022 - 20:28 WIB
Dia menjelaskan, “Rusia akan tetap dan akan terus menjadi penjamin keamanan energi yang andal tidak hanya untuk benua Eropa, tetapi juga untuk dunia."
"Bahkan sekarang, seperti yang Anda lihat, sumber daya energi sedang dikirim ke penerima mereka. Rusia menghargai reputasinya sebagai pemasok sumber daya energi yang dapat diandalkan," papar Peskov, ketika ditanya apakah Moskow berencana terus memasok minyak dan gas ke negara-negara yang memberlakukan sanksi terhadapnya.
Diminta untuk mengomentari kesaksian Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland di Senat pada Selasa yang menunjukkan bahwa jaringan pipa energi Nord Stream 2 senilai USD10,5 miliar adalah "sebongkah logam di dasar laut" yang "mati" yang mungkin "tidak akan pernah ada" untuk dihidupkan lagi.
Peskov menyarankan, “Penting bahwa seorang diplomat tinggi AS membicarakan hal ini."
"Tentu saja Nord Stream 2 terbuat dari logam, tetapi siap digunakan," papar juru bicara Kremlin itu.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak memperingatkan bahwa penolakan pasokan minyak Rusia yang menyumbang sekitar 10% dari konsumsi global, dapat menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar energi dunia dan menyebabkan harga melonjak hingga USD300 per barel atau lebih.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo meminta negara-negara di dunia menghindari menyandera pasar energi global dalam perselisihan geopolitik mereka.
Dia meyakinkan tidak ada kekurangan minyak fisik di pasar dunia.
Harga minyak dan gas telah melonjak secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, dengan minyak mentah Brent mencapai USD125 per barel untuk pertama kalinya sejak 2012 pada Selasa.
Sehari sebelumnya, Brent dan WTI sempat mencapai USD139 dan USD130 per barel, harga tertinggi sejak pertengahan 2008.
"Bahkan sekarang, seperti yang Anda lihat, sumber daya energi sedang dikirim ke penerima mereka. Rusia menghargai reputasinya sebagai pemasok sumber daya energi yang dapat diandalkan," papar Peskov, ketika ditanya apakah Moskow berencana terus memasok minyak dan gas ke negara-negara yang memberlakukan sanksi terhadapnya.
Diminta untuk mengomentari kesaksian Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland di Senat pada Selasa yang menunjukkan bahwa jaringan pipa energi Nord Stream 2 senilai USD10,5 miliar adalah "sebongkah logam di dasar laut" yang "mati" yang mungkin "tidak akan pernah ada" untuk dihidupkan lagi.
Peskov menyarankan, “Penting bahwa seorang diplomat tinggi AS membicarakan hal ini."
"Tentu saja Nord Stream 2 terbuat dari logam, tetapi siap digunakan," papar juru bicara Kremlin itu.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak memperingatkan bahwa penolakan pasokan minyak Rusia yang menyumbang sekitar 10% dari konsumsi global, dapat menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar energi dunia dan menyebabkan harga melonjak hingga USD300 per barel atau lebih.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo meminta negara-negara di dunia menghindari menyandera pasar energi global dalam perselisihan geopolitik mereka.
Dia meyakinkan tidak ada kekurangan minyak fisik di pasar dunia.
Harga minyak dan gas telah melonjak secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir, dengan minyak mentah Brent mencapai USD125 per barel untuk pertama kalinya sejak 2012 pada Selasa.
Sehari sebelumnya, Brent dan WTI sempat mencapai USD139 dan USD130 per barel, harga tertinggi sejak pertengahan 2008.
tulis komentar anda