Gaji Menggiurkan Tentara Bayaran, Siap Perang di Mana Pun dan Berani Mati
Rabu, 02 Februari 2022 - 10:23 WIB
KIEV - Ketegangan di Ukraina memicu spekulasi perang akan segera terjadi. Di tengah ketegangan itu muncul kabar tentang pengerahan tentara bayaran ke wilayah Ukraina.
“Orang-orang akan melakukan apa saja demi uang. Bahkan pergi berperang. Tentara bayaran telah bertempur dalam perang untuk semua catatan sejarah,” ungkap laporan Jobmonkey.com.
Menurut laporan itu, para tentara bayaran melakukan pekerjaan kotor militer dan dibayar dengan gaji yang besar untuk melakukannya. “Tentara bayaran melakukan lebih dari yang Anda pikirkan. Hari ini mereka disebut kontraktor keamanan…,” papar laporan itu.
Kontraktor keamanan, yang biasa disebut tentara bayaran, melakukan tugas keamanan, intelijen, dan pertempuran di seluruh dunia demi uang.
Mereka dapat ditemukan di setiap titik panas militer, mulai dari Afghanistan, Kolombia, Irak, Libya, Suriah, dan yang terbaru di Ukraina.
Perusahaan militer swasta seperti Blackwater Security, Military Professional Resources Inc, Sandline, Global Dynamics, atau Triple Canopy mempekerjakan banyak warga sipil untuk menemani dan membantu militer.
“Orang-orang akan melakukan apa saja demi uang. Bahkan pergi berperang. Tentara bayaran telah bertempur dalam perang untuk semua catatan sejarah,” ungkap laporan Jobmonkey.com.
Menurut laporan itu, para tentara bayaran melakukan pekerjaan kotor militer dan dibayar dengan gaji yang besar untuk melakukannya. “Tentara bayaran melakukan lebih dari yang Anda pikirkan. Hari ini mereka disebut kontraktor keamanan…,” papar laporan itu.
Kontraktor keamanan, yang biasa disebut tentara bayaran, melakukan tugas keamanan, intelijen, dan pertempuran di seluruh dunia demi uang.
Mereka dapat ditemukan di setiap titik panas militer, mulai dari Afghanistan, Kolombia, Irak, Libya, Suriah, dan yang terbaru di Ukraina.
Perusahaan militer swasta seperti Blackwater Security, Military Professional Resources Inc, Sandline, Global Dynamics, atau Triple Canopy mempekerjakan banyak warga sipil untuk menemani dan membantu militer.
tulis komentar anda