Padamkan Perlawanan Oposisi, Junta Myanmar Dilaporkan Bakar Desa demi Desa

Minggu, 30 Januari 2022 - 08:39 WIB
"Kekerasan semacam itu mengingatkan pada tindakan keras terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine pada tahun 2017," kata Aung Myo Min, menteri hak asasi manusia Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), pemerintah di pengasingan.

“Mereka mengirim lebih banyak pasukan, mereka pergi dari desa ke desa dan membakar semua rumah, dan memaksa pemindahan besar-besaran ke daerah lain,” imbuhnya.



"Polanya sama," ia menegaskan.

NUG sedang menyelidiki pembunuhan Boi Van Thang dan warga sipil lainnya. Boi Van Thang diketahui pergi meninggalkan rumahnya pada 6 Januari lalu namun ia tidak pernah kembali. Tiga hari kemudian, istrinya mendapat kabar mayat Boi Van Thang telah ditemukan bersama 8 mayat pria lainnya dan satu anak laki-laki.

Istrinya mengatakan bahwa leher suaminya dipotong, ada luka pisau di dadanya dan beberapa di punggungnya, serta salah satu kakinya patah.

Ia akan menyerahkan temuannya kepada kelompok yang dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mengumpulkan bukti pelanggaran hukum internasional yang dilakukan di Myanmar.

“Penting bagi kami untuk membawa keadilan dan memastikan budaya impunitas tidak lagi ada di masa depan Myanmar,” kata Aung Myo Min.



Aktivis menduga junta telah menargetkan negara bagian Chin karena mereka salah percaya bahwa perlawanan lokal dapat dengan mudah dibungkam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More