Junta Myanmar Gunakan Bank Thailand untuk Membeli Senjata

Kamis, 18 Juli 2024 - 14:55 WIB
loading...
Junta Myanmar Gunakan...
Junta Myanmar menggunakan bank Thailand untuk membeli senjata. Foto/Reuters
A A A
BANGKOK - Pemerintah Thailand akan bertemu minggu depan dengan bank-bank komersial dan lembaga-lembaga negara untuk menyelidiki transaksi yang diduga digunakan untuk pembelian senjata oleh junta Myanmar dan mendesak pengawasan yang lebih ketat. Itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa.

Perwakilan bank Thailand pekan lalu mengatakan kepada komite parlemen bahwa mereka telah mengikuti peraturan namun tidak memiliki kapasitas untuk menyelidiki semua transaksi yang dapat digunakan untuk pembelian senjata, menanggapi laporan pakar PBB mengenai lonjakan uang yang disalurkan melalui pemberi pinjaman Thailand untuk senjata yang digunakan oleh junta terhadap penduduk sipil.

Menteri Luar Negeri Thailand Maris Sangiampongsa pada Kamis (18/7/2024) mengatakan kepada parlemen bahwa pertemuan kementerian luar negeri pada tanggal 24 Juli bertujuan untuk memastikan bank mengikuti proses uji tuntas yang tepat dan memastikan pengawasan terhadap transaksi mereka.

Ia menanggapi ketua komite keamanan nasional DPR, yang telah meminta jawaban dari perdana menteri mengenai dugaan transfer dana terkait senjata.

Myanmar terlibat dalam perang saudara yang mempertemukan militer, yang mengambil kembali kekuasaan pada tahun 2021 setelah satu dekade demokrasi, melawan aliansi longgar yang terdiri dari tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan yang setia kepada pemerintah bayangan.

Militer dituduh terlibat dalam kekejaman sistematis, yang dianggap sebagai disinformasi Barat.

Maris mengatakan Thailand tidak memiliki kebijakan untuk mendukung transaksi perbankan yang melanggar hak asasi manusia dan juga tidak mendukung sanksi ekonomi terhadap negara tersebut.



Laporan yang dibuat oleh Tom Andrews, pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di Myanmar, mengatakan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Thailand telah menggunakan bank lokal untuk mentransfer dana untuk senjata dan bahan-bahan terkait untuk Myanmar senilai USD120 juta pada tahun fiskal 2023, dibandingkan dengan USD60 juta pada tahun fiskal 2023 pada tahun sebelumnya.

Transaksi-transaksi ini, katanya, menumpulkan upaya global untuk mengisolasi militer, yang menghadapi salah satu tantangan medan perang terbesar dalam lima dekade kekuasaannya di bekas jajahan Inggris tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara yang Dikuasai...
5 Negara yang Dikuasai Militer, Nomor 4 Tetangga Indonesia
7 Negara yang Masih...
7 Negara yang Masih Berperang di Tengah Bulan Ramadan 2025
OIC Youth Indonesia...
OIC Youth Indonesia Kecam Deportasi 48 Pengungsi Uighur dari Thailand ke China
4 Fakta Unik Ratu Suthida,...
4 Fakta Unik Ratu Suthida, Bodyguard yang Jadi Istri Ke-4 Raja Thailand Maha Vajiralongkorn
UU Pernikahan Sesama...
UU Pernikahan Sesama Jenis Mulai Berlaku di Thailand, Ratusan LGBT Ramai-ramai Nikah
Wanita Ini Memiliki...
Wanita Ini Memiliki 2 Suami tapi Masih Pacari Pria Ketiga, Perkelahian Massal Pun Pecah
Mengapa Kolonialisme...
Mengapa Kolonialisme Sampah Jadi Bumerang? Thailand Sudah Melawan!
Militer Myanmar Bombardir...
Militer Myanmar Bombardir Desa yang Dikuasai Pemberontak, 40 Orang Tewas
Bos Yakuza Akui Bersalah...
Bos Yakuza Akui Bersalah Jual Bahan Senjata Nuklir ke Iran
Rekomendasi
Kuasa Hukum Berikan...
Kuasa Hukum Berikan Klarifikasi Laporan J Trust Bank terhadap Crowde
Program Sobat Aksi Ramadan...
Program Sobat Aksi Ramadan 2025, BNI Renovasi Masjid dan Beri Bantuan Pangan
Rem Utang Jerman Blong,...
Rem Utang Jerman Blong, Ekonomi Zona Euro dalam Bahaya
Berita Terkini
Siapa Ismet Akcin? Imam...
Siapa Ismet Akcin? Imam yang Dijuluki Syeikh Protein karena Mempopulerkan Push-up sambil Berzikir
2 jam yang lalu
3 Alasan Volodymyr Zelensky...
3 Alasan Volodymyr Zelensky Disebut Pengkhianat Bangsa Yahudi oleh Rusia, Apa Saja?
5 jam yang lalu
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
6 jam yang lalu
Hamas Marah Besar dengan...
Hamas Marah Besar dengan Pernyataan Pejabat AS yang Menyebut Palestina Pilih Berperang
6 jam yang lalu
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
7 jam yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
8 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved