DK PBB Kecam Kekejaman Junta Myanmar Bantai dan Bakar 35 Orang
loading...
A
A
A
NEW YORK CITY - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam pembantaian 35 orang di Myanmar oleh pasukan junta pekan lalu. Puluhan orang itu dibantai dan dibakar di dalam beberapa mobil.
Dari 35 korban, dua di antaranya staf lembaga amal Save the Children.
Pembunuhan itu terjadi pada Malam Natal di negara bagian Kayah timur, di mana pemberontak pro-demokrasi berperang dengan pasukan junta.
Negara itu terus dilanda perang saudara setelah junta melakukan kudeta militer pada Februrai lalu. Militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan pimpinan Aung San Suu Kyi yang dipilih rakyat dalam pemilu secara demokratis.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu malam, DK PBB menekankan perlunya memastikan pertanggungjawaban atas tindakan pembantaian tersebut.
"Menyerukan untuk penghentian segera semua kekerasan dan menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan memastikan keselamatan warga sipil," bunyi pernyataan para anggota DK PBB, seperti dikutip AFP, Kamis (30/12/2021).
Pernyataan DK PBB mengatakan setidaknya 35 orang, termasuk empat anak dan dua staf badan amal Save the Children, tewas dalam serangan tersebut.
"Dewan Keamanan [PBB] juga menekankan perlunya akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan bagi semua orang yang membutuhkan, dan untuk perlindungan penuh, keselamatan dan keamanan personel kemanusiaan dan medis," lanjut pernyataan tersebut.
Para milisi anti-junta mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 30 mayat terbakar, termasuk wanita dan anak-anak, di jalan raya di negara bagian Kayah tak lama setelah serangan tersebut.
Dari 35 korban, dua di antaranya staf lembaga amal Save the Children.
Pembunuhan itu terjadi pada Malam Natal di negara bagian Kayah timur, di mana pemberontak pro-demokrasi berperang dengan pasukan junta.
Negara itu terus dilanda perang saudara setelah junta melakukan kudeta militer pada Februrai lalu. Militer mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan pimpinan Aung San Suu Kyi yang dipilih rakyat dalam pemilu secara demokratis.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu malam, DK PBB menekankan perlunya memastikan pertanggungjawaban atas tindakan pembantaian tersebut.
"Menyerukan untuk penghentian segera semua kekerasan dan menekankan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan memastikan keselamatan warga sipil," bunyi pernyataan para anggota DK PBB, seperti dikutip AFP, Kamis (30/12/2021).
Pernyataan DK PBB mengatakan setidaknya 35 orang, termasuk empat anak dan dua staf badan amal Save the Children, tewas dalam serangan tersebut.
"Dewan Keamanan [PBB] juga menekankan perlunya akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan bagi semua orang yang membutuhkan, dan untuk perlindungan penuh, keselamatan dan keamanan personel kemanusiaan dan medis," lanjut pernyataan tersebut.
Para milisi anti-junta mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 30 mayat terbakar, termasuk wanita dan anak-anak, di jalan raya di negara bagian Kayah tak lama setelah serangan tersebut.