Waswas Pecah Perang, Ibu di Ukraina Beli Senapan Sniper

Rabu, 26 Januari 2022 - 04:39 WIB
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak warganya untuk tetap tenang terkait ancaman serangan Rusia. Ia mengatakan ada pekerjaan yang sedang berlangsung untuk mewujudkan pertemuan antara dia dan para pemimpin Rusia, Prancis dan Jerman.



Dalam pidato video yang disiarkan televisi, Zelenskiy mengatakan penarikan personel dari kedutaan Barat di Kiev tidak menandakan bahwa eskalasi militer dengan Rusia tidak dapat dihindari, tetapi menyerukan kehati-hatian.

"Tidak ada kacamata berwarna mawar, tidak ada ilusi kekanak-kanakan. Ini tidak sederhana, tetapi ada harapan," kata Zelenskiy.

"Lindungi tubuh Anda dari virus, otak Anda dari kebohongan, hati Anda dari kepanikan," serunya.

Situasi di perbatasan Ukraina memanas sejak akhir tahun lalu ketika Moskow memindahkan sebanyak 100 ribu tentara, serta tank dan rudal. Tetapi ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir setelah terjadi lonjakan masuknya peralatan dan pergerakan pasukan, di antaranya polisi militer, dari ujung timur Rusia.

Rusia membantah berencana untuk menyerang Ukraina tetapi menuntut jaminan keamanan yang mengikat secara hukum dari Amerika Serikat dan NATO atas kekhawatiran bahwa memungkinkan Ukraina untuk bergabung dengan blok keamanan internasional akan mengancam perbatasan Rusia.
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More