Internet Mati di Seluruh Yaman setelah Serangan Udara Koalisi Saudi

Jum'at, 21 Januari 2022 - 13:15 WIB
Grafik terbaru lalu lintas internet di Yaman. Foto/twitter
SANAA - Internet putus di seluruh wilayah Yaman setelah serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di kota pelabuhan Al Hudaydah.

Laporan itu diungkapkan layanan pemantauan lalu lintas internet NetBlocks pada Jumat (21/1/2022).

Menurut Netblocks, serangan udara menghantam gedung perusahaan telekomunikasi. Koalisi telah mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan serangan udara di Al Hudaydah.





Yaman telah dilanda konflik bersenjata antara pasukan pemerintah, yang dipimpin Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi, dan pemberontak Houthi selama beberapa tahun.



Houthi menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, dan para pendukung Presiden Hadi harus menyingkir ke wilayah pinggiran Yaman.



Sebelumnya dilaporkan, serangan udara Amerika Serikat (AS) menewaskan salah satu pemimpin Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) mengumumkan pada Jumat pagi (21/1/2022) tentang kematian salah satu komandannya, Salih bin Salim bin Ubayd Abolan, atau lebih dikenal sebagai Abu Omar al-Hadhrami dalam serangan udara AS di Yaman. Kelompok itu tidak memberikan tanggal kematian al-Hadhrami.

Serangan udara AS terbaru yang dilaporkan di Yaman adalah pada 14 November 2021, yang dilaporkan menewaskan tiga anggota kelompok teroris itu.

"Rudal-rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak AS menghantam kendaraan yang melintas di jalan antara provinsi al-Bayda dan Shabwa di bagian selatan Yaman," ungkap seorang pejabat militer Yaman kepada Kantor Berita Xinhua China. Laporan itu tidak dirilis oleh pers AS.

Laporan 2011 oleh Long War Journal, blog yang berafiliasi dengan kelompok sayap kanan Yayasan untuk Pertahanan Demokrasi (FDD), juga merujuk pada seorang tokoh bernama Omar al-Hadhrami, yang berafiliasi dengan Abdu Ali Sharqawi, rekan al-Qaeda Yaman dan yang memimpin upaya al-Qaeda di Lahore, Pakistan.

AS telah melancarkan perang drone melawan AQAP, yang berbasis di Yaman, sejak serangan pertamanya pada November 2002, yang menewaskan enam operator yang diyakini terkait dengan bom bunuh diri di kapal perusak Angkatan Laut AS, USS Cole, di Aden pada 2000.

Kelompok itu bertahan, dan setelah koalisi pimpinan Arab Saudi melancarkan perang brutal melawan gerakan Houthi Yaman pada 2015, AQAP bangkit kembali.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More