UE Tuding China Dalang 'Gelombang Besar' Disinformasi Covid-19

Rabu, 10 Juni 2020 - 19:24 WIB
Komisi Eropa juga mengeluarkan teguran implisit kepada Donald Trump, karena mencatat efek berbahaya dari saran anehnya tentang menyuntikkan pemutih untuk mengobati virus Corona. Tanpa menyebut presiden AS, sebuah dokumen komisi menyatakan bahwa klaim palsu seperti itu bisa "sangat berbahaya", mencatat bahwa Pusat Kontrol Racun Belgia telah mencatat peningkatan 15% jumlah insiden terkait pemutih.

Jourova mengulangi pujiannya terhadap Twitter karena memasang tag factcheck pada dua tweet Trump baru-baru ini, sambil mengatakan dia ingin melihat pendekatan serupa yang diambil oleh perusahaan media sosial pada informasi palsu lainnya.

"Baik itu presiden, jadilah diplomat, baik itu Saya....ketika kita (politisi) mengatakan sesuatu kita harus bertanggung jawab dan kita harus dapat berdiri bahwa seseorang pergi dan memeriksa fakta," serunya.

Komisi Eropa telah mendorong perusahaan media sosial untuk menandatangani kode praktik sukarela tentang disinformasi, sambil mengancam jika mereka gagal bertindak. Laporan terbaru meningkatkan tuntutan pada platform untuk lebih transparan dalam berbagi data dengan para peneliti dan mengintensifkan kerja dengan pemeriksa fakta independen.

"Saya tidak ingin platform itu sendiri menjadi penengah kebenaran," kata Jourova.

Aplikasi video-sharing milik China, Tik Tok, telah menjadi perusahaan terbaru yang menandatangani kode praktik, kata komisi itu, bergabung dengan Facebook, Google, Twitter dan Mozilla.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More