Memanas, Ledakan Granat Kejut dan Tembakan Terdengar di Almaty Kazakhstan
Rabu, 05 Januari 2022 - 23:07 WIB
ALMATY - Kerusuhan di Kazakhstan makin memanas seiring waktu. Sekelompok pengunjuk rasa berusaha menyerbu gedung departemen kepolisian distrik Auezovsky di Almaty pada Rabu (5/1/2022).
Bangunan itu terletak di area perumahan. Petugas polisi menembak balik pengunjuk rasa dari atap gedung, juga menggunakan granat kejut.
Adapun di lokasi lain, aliran listrik telah terputus di sejumlah rumah di dekat kediaman presiden di kota Almaty.
“Bentrokan sedang berlangsung antara pengunjuk rasa dan penegak hukum,” papar laporan CNN pada Rabu.
“Satu kawasan di pusat kota Almaty yang mengelilingi kediaman presiden telah mengalami pemadaman internet sementara listrik padam di gedung-gedung di dekatnya,” ungkap laporan itu mengutip seorang jurnalis lokal.
Lebih dari 200 orang telah ditahan dan hampir 100 petugas polisi mengalami luka-luka selama protes di beberapa wilayah Kazakhstan.
Pengunjuk rasa menolak kenaikan tajam harga bahan bakar gas di negara itu.
Kerusuhan dan penahanan tersebut terjadi di kota Almaty pada Rabu malam. Ketegangan berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan polisi, yang menggunakan gas dan granat kejut terhadap pengunjuk rasa.
"Investigasi pra-persidangan telah diluncurkan pada 13 kasus kekerasan terhadap pejabat pemerintah, hooliganisme, dan serangan terhadap gedung-gedung pemerintah. Lebih dari 200 orang ditahan karena pelanggaran ketertiban umum," papar pernyataan Kementerian Dalam Negeri.
“Selain itu, 95 petugas penegak hukum menderita luka-luka dan 37 mobil polisi rusak dalam aksi unjuk rasa tersebut,” ungkap pernyataan itu.
Protes telah berlangsung sejak Tahun Baru 2022 dimulai, dengan orang-orang yang tinggal di kota Aktau dan Zhanaozen di Wilayah Mangystau barat daya menuntut pencabutan kenaikan harga gas dua kali lipat di negara itu.
Demonstrasi kemudian meluas ke wilayah Atyrau dan Kazakhstan Barat.
Kebijakan penetapan harga baru dari Kementerian Energi yang mulai berlaku pada 1 Januari, menentukan harga gas alam cair menurut perdagangan saham online.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokaev memerintahkan satu komisi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dia juga memberlakukan keadaan darurat di wilayah Almaty dan Mangystau pada Rabu. Tindakan tersebut mencakup jam malam mulai pukul 11 malam hingga pukul 7 pagi, larangan penjualan senjata, alkohol, dan amunisi, serta pembatalan acara massal.
Selain itu, akses ke Almaty telah dibatasi seiring dengan pergerakan massa di area tertentu.
Keadaan darurat akan berlangsung hingga 19 Januari.
Lihat Juga: Polisi Inggris Juluki Elon Musk sebagai Pejuang Keyboard karena Kobarkan Kerusuhan Anti-Islam
Bangunan itu terletak di area perumahan. Petugas polisi menembak balik pengunjuk rasa dari atap gedung, juga menggunakan granat kejut.
Adapun di lokasi lain, aliran listrik telah terputus di sejumlah rumah di dekat kediaman presiden di kota Almaty.
“Bentrokan sedang berlangsung antara pengunjuk rasa dan penegak hukum,” papar laporan CNN pada Rabu.
Baca Juga
“Satu kawasan di pusat kota Almaty yang mengelilingi kediaman presiden telah mengalami pemadaman internet sementara listrik padam di gedung-gedung di dekatnya,” ungkap laporan itu mengutip seorang jurnalis lokal.
Lebih dari 200 orang telah ditahan dan hampir 100 petugas polisi mengalami luka-luka selama protes di beberapa wilayah Kazakhstan.
Pengunjuk rasa menolak kenaikan tajam harga bahan bakar gas di negara itu.
Kerusuhan dan penahanan tersebut terjadi di kota Almaty pada Rabu malam. Ketegangan berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan polisi, yang menggunakan gas dan granat kejut terhadap pengunjuk rasa.
"Investigasi pra-persidangan telah diluncurkan pada 13 kasus kekerasan terhadap pejabat pemerintah, hooliganisme, dan serangan terhadap gedung-gedung pemerintah. Lebih dari 200 orang ditahan karena pelanggaran ketertiban umum," papar pernyataan Kementerian Dalam Negeri.
“Selain itu, 95 petugas penegak hukum menderita luka-luka dan 37 mobil polisi rusak dalam aksi unjuk rasa tersebut,” ungkap pernyataan itu.
Protes telah berlangsung sejak Tahun Baru 2022 dimulai, dengan orang-orang yang tinggal di kota Aktau dan Zhanaozen di Wilayah Mangystau barat daya menuntut pencabutan kenaikan harga gas dua kali lipat di negara itu.
Demonstrasi kemudian meluas ke wilayah Atyrau dan Kazakhstan Barat.
Kebijakan penetapan harga baru dari Kementerian Energi yang mulai berlaku pada 1 Januari, menentukan harga gas alam cair menurut perdagangan saham online.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokaev memerintahkan satu komisi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dia juga memberlakukan keadaan darurat di wilayah Almaty dan Mangystau pada Rabu. Tindakan tersebut mencakup jam malam mulai pukul 11 malam hingga pukul 7 pagi, larangan penjualan senjata, alkohol, dan amunisi, serta pembatalan acara massal.
Selain itu, akses ke Almaty telah dibatasi seiring dengan pergerakan massa di area tertentu.
Keadaan darurat akan berlangsung hingga 19 Januari.
Lihat Juga: Polisi Inggris Juluki Elon Musk sebagai Pejuang Keyboard karena Kobarkan Kerusuhan Anti-Islam
(sya)
tulis komentar anda