Tegang dengan Rusia, Kapal Induk dan 5 Kapal Perang AS Tetap di Mediterania
Kamis, 30 Desember 2021 - 13:32 WIB
Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut AS dan sekutu Eropa-nya memastikan Ukraina tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan NATO.
Pada saat yang sama, pasukan militer Rusia telah berkumpul di perbatasan Ukraina, meningkatkan kekhawatiran akan aksi militer yang serupa dengan pencaplokan Crimea pada tahun 2014.
Beberapa laporan memperkirakan bahwa hingga 175.000 tentara Rusia siaga di perbatasan, bersama dengan peralatan tempur mereka.
Rusia juga telah meminta AS dan NATO untuk berjanji bahwa mereka tidak akan menempatkan pasukan atau mengirim sistem rudal ke Ukraina. Meskipun tidak ada jaminan yang dibuat, AS dan sekutu lainnya menjadwalkan pembicaraan dengan pejabat Rusia untuk bulan depan.
Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Putin, di mana Biden menekankan bahwa setiap serangan lebih lanjut ke Ukraina oleh Rusia akan disambut dengan sanksi ekonomi yang kuat dari AS dan sekutu Eropa-nya.
Pada satu titik, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kemudian mengeklaim bahwa Biden menatap mata Presiden Putin dan mengatakan kepadanya; "Hal-hal yang tidak kami lakukan pada tahun 2014 kami siap lakukan sekarang.”
Jika AS dan NATO menolak memberikan jaminan keamanan seperti yang dituntut Rusia, Putin mengatakan tanggapan Moskow “mungkin berbeda.”
“Itu akan tergantung pada proposal yang akan dibuat oleh pakar militer kami kepada saya,” katanya kepada stasiun televisi Rossiya 1 pada hari Minggu lalu.
Rusia telah berulang kali mengeklaim tidak berniat untuk menyerang Ukraina, meskipun pasukannya terus-menerus dikerahkan di sepanjang perbatasan.
Pada saat yang sama, pasukan militer Rusia telah berkumpul di perbatasan Ukraina, meningkatkan kekhawatiran akan aksi militer yang serupa dengan pencaplokan Crimea pada tahun 2014.
Beberapa laporan memperkirakan bahwa hingga 175.000 tentara Rusia siaga di perbatasan, bersama dengan peralatan tempur mereka.
Rusia juga telah meminta AS dan NATO untuk berjanji bahwa mereka tidak akan menempatkan pasukan atau mengirim sistem rudal ke Ukraina. Meskipun tidak ada jaminan yang dibuat, AS dan sekutu lainnya menjadwalkan pembicaraan dengan pejabat Rusia untuk bulan depan.
Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Putin, di mana Biden menekankan bahwa setiap serangan lebih lanjut ke Ukraina oleh Rusia akan disambut dengan sanksi ekonomi yang kuat dari AS dan sekutu Eropa-nya.
Pada satu titik, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kemudian mengeklaim bahwa Biden menatap mata Presiden Putin dan mengatakan kepadanya; "Hal-hal yang tidak kami lakukan pada tahun 2014 kami siap lakukan sekarang.”
Jika AS dan NATO menolak memberikan jaminan keamanan seperti yang dituntut Rusia, Putin mengatakan tanggapan Moskow “mungkin berbeda.”
“Itu akan tergantung pada proposal yang akan dibuat oleh pakar militer kami kepada saya,” katanya kepada stasiun televisi Rossiya 1 pada hari Minggu lalu.
Rusia telah berulang kali mengeklaim tidak berniat untuk menyerang Ukraina, meskipun pasukannya terus-menerus dikerahkan di sepanjang perbatasan.
(min)
tulis komentar anda