COVID-19 Merebak di Xi'an, Puluhan Pejabat Partai Komunis China Dihukum
Jum'at, 24 Desember 2021 - 20:35 WIB
BEIJING - China menjatuhkan hukuman kepada pejabat lokal kota Xi'an karena gagal mencegah merebaknya wabah COVID-19 . Otoritas China terpaksa melakukan penguncian atau lockdown terbesar sejak penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru itu muncul di Wuhan.
Badan displin China mengumumkan hukuman para pejabat pada hari Jumat (24/12/2021). Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan 26 pejabat Partai Komunis China (PKC)telah dihukum karena dianggap tidak teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah.
Untuk diketahui, pejabat China yang dianggap gagal mengendalikan virus di wilayahnya secara teratur dipecat atau ditegur.
Pernyataan itu mengatakan inspeksi telah mengungkapkan lemahnya pendekatan untuk pengujian dan respons yang tidak terkoordinasi yang menghambat pelacakan kontak di Xi'an.
"Pihak berwenang akan menekan masalah birokrasi dalam pekerjaan pengendalian penyakit seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, membuang-buang uang dan menangani hal-hal dengan cara yang negatif," kata seorang pejabat disiplin Partai Komunis China seperti dilansir dari Daily Mail.
China adalah salah satu negara terakhir di dunia yang berpegang pada strategi nol-COVID-19, memperkenalkan penguncian regional pada awal-awal infeksi. Pihak berwenang mengatakan mereka telah menahan lebih dari 30 wabah dalam dua tahun terakhir dengan metode ini.
Wabah di Xi'an adalah yang terbaru dari serangkaian gejolak yang telah melanda seluruh negeri. Sebanyak 13 juta penduduk kota itu diperintahkan untuk tinggal di rumah. Tiap rumah tangga hanya dapat mengirim satu anggota keluarga ke luar setiap dua hari sekali untuk berbelanja kebutuhan.
Semua warga diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah kecuali dalam keadaan darurat, sementara kegiatan usaha yang tidak peting dan jaringan transportasi umum ke luar kota telah ditutup.
Xi'an sendiri melaporkan 49 kasus COVID-19 pada hari ini, sehingga total wabah menjadi lebih dari 250 kasus dalam beberapa pekan terakhir.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Badan displin China mengumumkan hukuman para pejabat pada hari Jumat (24/12/2021). Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan 26 pejabat Partai Komunis China (PKC)telah dihukum karena dianggap tidak teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah.
Untuk diketahui, pejabat China yang dianggap gagal mengendalikan virus di wilayahnya secara teratur dipecat atau ditegur.
Pernyataan itu mengatakan inspeksi telah mengungkapkan lemahnya pendekatan untuk pengujian dan respons yang tidak terkoordinasi yang menghambat pelacakan kontak di Xi'an.
"Pihak berwenang akan menekan masalah birokrasi dalam pekerjaan pengendalian penyakit seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, membuang-buang uang dan menangani hal-hal dengan cara yang negatif," kata seorang pejabat disiplin Partai Komunis China seperti dilansir dari Daily Mail.
China adalah salah satu negara terakhir di dunia yang berpegang pada strategi nol-COVID-19, memperkenalkan penguncian regional pada awal-awal infeksi. Pihak berwenang mengatakan mereka telah menahan lebih dari 30 wabah dalam dua tahun terakhir dengan metode ini.
Wabah di Xi'an adalah yang terbaru dari serangkaian gejolak yang telah melanda seluruh negeri. Sebanyak 13 juta penduduk kota itu diperintahkan untuk tinggal di rumah. Tiap rumah tangga hanya dapat mengirim satu anggota keluarga ke luar setiap dua hari sekali untuk berbelanja kebutuhan.
Semua warga diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah kecuali dalam keadaan darurat, sementara kegiatan usaha yang tidak peting dan jaringan transportasi umum ke luar kota telah ditutup.
Xi'an sendiri melaporkan 49 kasus COVID-19 pada hari ini, sehingga total wabah menjadi lebih dari 250 kasus dalam beberapa pekan terakhir.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ian)
tulis komentar anda