Covid-19 Mengganas Lagi, China Larang 13 Juta Penduduk Xian Keluar Rumah

Rabu, 22 Desember 2021 - 22:45 WIB
loading...
Covid-19 Mengganas Lagi,...
Ilustrasi
A A A
BEIJING - Kota Xi'an di China utara memerintahkan 13 juta penduduknya untuk tinggal di rumah dalam penguncian ketat pada Rabu (22/12/2021). Ini adalah langkah penguncian terbaru yang diambil otoritas China dalam menyikapi kembali mengganasnya Covid-19 di negara tersebut.

“Mulai tengah malam pada Kamis (23/12/2021), semua rumah tangga hanya dapat mengirim satu anggota rumah tangga ke luar setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan," sebut pernyataan Pemerintah Kota Xi’an dalam sebuah pernyataan di akun resmi media sosial Weibo.



Xi'an melaporkan 52 kasus virus corona baru pada hari Rabu, sehingga total menjadi 143 sejak 9 Desember. “Yang lainnya diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keadaan darurat,” lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Reuters.

Pemerintah Kota Xi’an juga melarang penduduk bepergian ke luar kota, kecuali diperlukan. “Mereka yang ingin pergi harus memberikan bukti "keadaan khusus" dan mengajukan permohonan persetujuan,” tambah pernyataan Pemerintah Kota Xi’an.

Perintah itu datang sehari setelah kota itu mulai menguji semua 13 juta penduduknya. Stasiun bus jarak jauh ditutup dan pihak berwenang telah mendirikan pos pemeriksaan pengendalian penyakit di jalan raya keluar dari Xi'an.



Lebih dari 85 persen penerbangan ke dan dari bandara utama kota telah dihentikan, menurut pelacak penerbangan VariFlight. Di dalam kota, kapasitas penumpang bus dan kereta api telah dipangkas, dan sekolah-sekolah ditutup.

Semua bisnis dan fasilitas umum "tidak penting", selain supermarket, toko serba ada, dan institusi medis telah diperintahkan untuk ditutup. Sementara pemerintah setempat telah mendesak pengusaha untuk mengizinkan orang bekerja dari rumah.

Pertemuan skala besar termasuk kegiatan di taman luar telah ditangguhkan. Museum yang menampung Tentara Terakota yang terkenal di dunia - makam kaisar pertama China yang berusia 2.000 tahun - telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.



China - tempat virus corona pertama kali terdeteksi - telah memperlambat kasus baru menjadi sedikit sejak pertengahan tahun lalu melalui strategi nol-Covid yang melibatkan pembatasan perbatasan yang ketat, penguncian yang ditargetkan, dan karantina yang panjang.

Bahkan satu kasus dapat menyebabkan pengenaan pembatasan yang cepat. Kota Dongxing pada hari Selasa memerintahkan 200.000 penduduknya untuk mengisolasi di rumah setelah infeksi terdeteksi.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)