Inggris Ogah Kerahkan Pasukan Bela Ukraina Jika Diserbu Rusia

Minggu, 19 Desember 2021 - 11:39 WIB
Pada hari Jumat, Rusia menuntut pembatasan ketat pada kegiatan aliansi militer NATO pimpinan AS di negara-negara di Eropa Timur. Aliansi ini awalnya dibentuk untuk mempertahankan Eropa dari kemungkinan ancaman dari bekas Uni Soviet.

Ukraina berbatasan dengan Uni Eropa dan Rusia, tetapi sebagai bekas republik Soviet, Ukraina memiliki ikatan sosial dan budaya yang mendalam dengan Rusia.



Kremlin menuduh Ukraina melakukan provokasi dengan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

Dalam tuntutan yang diumumkan pada hari Jumat, Rusia mengajukan serangkaian tuntutan radikal termasuk mewajibkan negara-negara yang bergabung dengan NATO setelah jatuhnya Uni Soviet untuk tidak mengerahkan pasukan atau senjata di daerah-daerah di mana mereka dapat dilihat sebagai ancaman bagi Rusia.

Pembom berat dan kapal perang tidak akan diizinkan di daerah di luar wilayah udara atau perairan nasional mereka dari mana mereka dapat meluncurkan serangan sebagai bagian dari tuntutan itu.

Itu berarti NATO tidak memainkan peran apa pun di salah satu dari tiga republik Baltik atau Polandia, serta harus mengabaikan rencana Ukraina dan Georgia untuk bergabung dengan aliansi Barat itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan pada hari Sabtu bahwa tuntutan tersebut merupakan upaya untuk menghindari kemungkinan konflik militer.



Dia mengatakan Moskow siap untuk mengadakan pembicaraan dengan AS dalam upaya untuk mengubah skenario konfrontasi militer atau teknis militer menjadi proses politik yang benar-benar akan memperkuat keamanan militer, kantor berita Rusia Interfax melaporkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More