Israel Selesai Bangun Dinding Besi Anti-Terowongan Hamas di Sekitar Gaza
Kamis, 09 Desember 2021 - 20:22 WIB
Sayap militer gerakan Hamas yang mengatur Gaza telah berulang kali menggunakan terowongan dalam konfrontasi dengan tentara Israel. Insiden paling terkenal terjadi pada tahun 2006 dengan penculikan tentara Israel Gilad Shalit.
Israel mengumumkan sedang membangun tembok setelah Hamas menculik dan membunuh tentara Hadar Goldin dan Aaron Shaul selama perang 2014, dengan mengatakan mereka ingin mencegah lebih banyak tentara menderita nasib yang sama.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas yang memilih untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Al Araby bahwa upaya mahal tentara Israel untuk menghadapi perlawanan Palestina tidak akan membuahkan hasil.
Dia mengatakan perlawanan Palestina sedang mengembangkan alat ofensifnya terhadap Israel, termasuk persenjataan udara.
“Jika Israel dapat mencegah serangan terowongan, tentu tidak akan berhasil menghindari serangan udara, terutama rudal perlawanan yang dapat menjangkau sebagian besar kota Israel,” kata sumber itu.
“Jika kita ingin membandingkan kemampuan perlawanan pada tahun 2008 dan 2021, kita akan menemukan bahwa telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam kapasitas ofensif Palestina,” kata sumber itu.
“Tidak ada keraguan bahwa (Hamas) itu mampu meluncurkan serangan udara, laut, atau darat terhadap Israel jika terjadi konfrontasi militer baru," ia menambahkan.
Israel mengumumkan sedang membangun tembok setelah Hamas menculik dan membunuh tentara Hadar Goldin dan Aaron Shaul selama perang 2014, dengan mengatakan mereka ingin mencegah lebih banyak tentara menderita nasib yang sama.
Baca Juga
Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas yang memilih untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Al Araby bahwa upaya mahal tentara Israel untuk menghadapi perlawanan Palestina tidak akan membuahkan hasil.
Dia mengatakan perlawanan Palestina sedang mengembangkan alat ofensifnya terhadap Israel, termasuk persenjataan udara.
“Jika Israel dapat mencegah serangan terowongan, tentu tidak akan berhasil menghindari serangan udara, terutama rudal perlawanan yang dapat menjangkau sebagian besar kota Israel,” kata sumber itu.
“Jika kita ingin membandingkan kemampuan perlawanan pada tahun 2008 dan 2021, kita akan menemukan bahwa telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam kapasitas ofensif Palestina,” kata sumber itu.
“Tidak ada keraguan bahwa (Hamas) itu mampu meluncurkan serangan udara, laut, atau darat terhadap Israel jika terjadi konfrontasi militer baru," ia menambahkan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda