Prancis Bebaskan Pria Arab Saudi yang Dikira Tersangka Pembunuhan Khashoggi
Kamis, 09 Desember 2021 - 05:41 WIB
Pembunuhan terhadap Khashoggi telah memicu kemarahan internasional yang terus bergema, di mana badan-badan intelijen Barat menuduh penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengizinkan pembunuhan itu.
Direktur eksekutif kelompok pro-demokrasi DAWN yang didirikan oleh Khashoggi, Sarah Leah Whitson, menyebut penangkapan yang keliru itu sebagai "tampilan ketidakmampuan yang luar biasa" oleh polisi Prancis. Namun, dia menekankan apa yang dia sebut sebagai "kabar baik".
Jurnalis Prancis yang juga direktur eksekutif Reporters Without Borders (RSF), Christophe Deloire, mencatat kesalahan tersebut, dan menambahkan: "Kami tetap dimobilisasi sehingga para pembunuh Jamal Khashoggi muncul di hadapan otoritas kehakiman yang independen."
"Itu adalah rincian dari otoritas kehakiman Turki yang membuat kami membebaskannya," imbuh sumber peradilan Prancis, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Jamal Khashoggi, jurnalis pembangkang Arab Saudi yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mengajukan dokumen guna menikahi tunangannya asal Turki. Sejak masuk konsulat itulah, dia dibunuh dan dimutilasi.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
Direktur eksekutif kelompok pro-demokrasi DAWN yang didirikan oleh Khashoggi, Sarah Leah Whitson, menyebut penangkapan yang keliru itu sebagai "tampilan ketidakmampuan yang luar biasa" oleh polisi Prancis. Namun, dia menekankan apa yang dia sebut sebagai "kabar baik".
Jurnalis Prancis yang juga direktur eksekutif Reporters Without Borders (RSF), Christophe Deloire, mencatat kesalahan tersebut, dan menambahkan: "Kami tetap dimobilisasi sehingga para pembunuh Jamal Khashoggi muncul di hadapan otoritas kehakiman yang independen."
"Itu adalah rincian dari otoritas kehakiman Turki yang membuat kami membebaskannya," imbuh sumber peradilan Prancis, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Jamal Khashoggi, jurnalis pembangkang Arab Saudi yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mengajukan dokumen guna menikahi tunangannya asal Turki. Sejak masuk konsulat itulah, dia dibunuh dan dimutilasi.
Lihat Juga: Penuhi Undangan Menteri Tawfiq, Menag Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 2025
(min)
tulis komentar anda