PM Kepulauan Solomon Menolak Mundur, Bersumpah Temukan Biang Kerok Kerusuhan

Minggu, 28 November 2021 - 23:38 WIB
Pada tahun 2019, pemerintah Kepulauan Solomon memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan untuk membangun jalinan dengan Beijing, sesuatu yang dilihat oleh beberapa warga sebagai bentuk menyerah pada tekanan atau insentif tunai.

Kerusuhan yang pecah di Kepulauan Solomon sebagian besar menargetkan bagian Chinatown dari Ibu Kota Honiara dengan pengunjuk rasa menjarah, menggeledah, dan membakar banyak bisnis lokal yang dioperasikan oleh orang-orang China.

Setidaknya tiga mayat telah ditemukan di reruntuhan bangunan yang dibakar. Sogavare mengatakan kerusuhan itu telah mengakibatkan kerugian sebesar USD25 juta atau sekitar Rp360 miliar pada bisnis lokal, menjanjikan untuk memberikan paket bantuan untuk pemulihan.



Aksi protes dengan kekerasan secara efektif telah dipadamkan pada 28 November, meskipun bukan tanpa bantuan dari luar. Departemen kepolisian dari Papua Nugini dan Australia di dekatnya membantu Kepulauan Solomon untuk memulihkan perdamaian di sana .

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berjanji untuk mengirim Polisi Federal tambahan ke pulau-pulau itu untuk memastikan ada ketenangan.
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More