Prabowo Ingin Asia Tenggara Bebas Senjata Nuklir, tapi Hormati Pakta AUKUS
Rabu, 24 November 2021 - 01:18 WIB
Pakta keamanan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, ketika negara-negara melawan klaim maritim China di jalur air yang strategis dan kaya sumber daya itu.
Pada hari Jumat, Amerika Serikat menyebut penggunaan meriam air oleh China terhadap kapal-kapal pemasok Filipina di Laut China Selatan berbahaya, provokatif, dan tidak dapat dibenarkan.
Angkatan Laut Indonesia pada bulan September meningkatkan patroli di sekitar pulau Natuna setelah kapal China dan AS terdeteksi di perairan terdekat, sementara juga ada aktivitas baru-baru ini oleh kapal penelitian China di dekat anjungan minyak di daerah tersebut.
China belum mengklaim pulau-pulau di Natuna, tetapi mengatakan memiliki hak penangkapan ikan di dekatnya karena mengklaim wilayah berdasarkan peta Dash-Nine Line atau Sembilan Garis Putus-putus yang mencakup sebagian besar Laut China Selatan. Klaim Beijing itulah yang disengketakan oleh beberapa negara Asia Tenggara dan tidak diakui secara internasional.
Pada hari Jumat, Amerika Serikat menyebut penggunaan meriam air oleh China terhadap kapal-kapal pemasok Filipina di Laut China Selatan berbahaya, provokatif, dan tidak dapat dibenarkan.
Angkatan Laut Indonesia pada bulan September meningkatkan patroli di sekitar pulau Natuna setelah kapal China dan AS terdeteksi di perairan terdekat, sementara juga ada aktivitas baru-baru ini oleh kapal penelitian China di dekat anjungan minyak di daerah tersebut.
China belum mengklaim pulau-pulau di Natuna, tetapi mengatakan memiliki hak penangkapan ikan di dekatnya karena mengklaim wilayah berdasarkan peta Dash-Nine Line atau Sembilan Garis Putus-putus yang mencakup sebagian besar Laut China Selatan. Klaim Beijing itulah yang disengketakan oleh beberapa negara Asia Tenggara dan tidak diakui secara internasional.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda