Drone Buatan Iran Dipakai Milisi dalam Upaya Membunuh Perdana Menteri Irak

Selasa, 09 November 2021 - 09:51 WIB
Jalan-jalan di Baghdad lebih kosong dan lebih sepi dari biasanya pada Senin, dan pos pemeriksaan militer dan polisi tambahan di ibu kota tampaknya dikerahkan untuk mencegah kemungkinan kekerasan.

Para pejabat dan analis Irak mengatakan serangan itu dimaksudkan sebagai pesan dari milisi bahwa mereka bersedia menggunakan kekerasan jika dikeluarkan dari pembentukan pemerintahan baru, atau jika cengkeraman mereka di wilayah yang luas diganggu aparat negara.

"Itu adalah pesan yang jelas, 'Kami dapat menciptakan kekacauan di Irak, kami memiliki senjata, kami memiliki sarana'," ujar Hamdi Malik, pengamat spesialis milisi di Institut Washington.

Sumber-sumber milisi mengatakan komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran di luar negeri melakukan perjalanan ke Irak pada Minggu setelah serangan itu untuk bertemu para pemimpin paramiliter dan mendesak mereka menghindari eskalasi kekerasan lebih lanjut.

Dua pejabat keamanan Irak mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kelompok Kata'ib Hezbollah dan Asa'ib Ahl Al-Haq melakukan serangan bersama-sama.

Satu sumber milisi mengatakan Kata'ib Hezbollah terlibat tetapi tidak dapat mengkonfirmasi peran Asa'ib.

Salah satu pejabat keamanan Irak mengatakan pesawat tak berawak yang digunakan adalah jenis "quadcopter" yang mengandung bahan peledak berkekuatan tinggi yang mampu merusak bangunan dan kendaraan lapis baja.

Pejabat itu mengatakan bahwa itu adalah jenis drone dan bahan peledak buatan Iran yang sama yang digunakan dalam serangan tahun ini terhadap pasukan AS di Irak, yang dilakukan Kata'ib Hezbollah.

Malik mengatakan serangan drone itu menunjukkan milisi yang didukung Iran memposisikan diri mereka dalam oposisi terhadap ulama Syiah berpengaruh Muqtada Al-Sadr, yang juga mengendalikan milisi.

Skenario itu akan merugikan pengaruh Iran dan karena itu mungkin akan ditentang Teheran.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More