Ancam Pendukung Kemerdekaan Pidana Seumur Hidup, China Bikin Taiwan Murka
Sabtu, 06 November 2021 - 20:32 WIB
"Kami tidak menerima intimidasi dan ancaman dari wilayah otokratis dan otoriter," kata dewan itu, seraya menambahkan bahwa akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan rakyat seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/11/2021).
Dalam sebuah posting Twitter pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menanggapai santai pernyataan China.
"Saya telah menerima banyak ucapan selamat setelah masuk daftar hitam dan sanksi, seumur hidup, oleh #PKC," mengacu pada Partai Komunis China.
"Banyak yang cemburu karena tidak diakui; beberapa bertanya di mana mereka bisa melamarnya. Untuk mendapatkan kehormatan langka, saya akan terus berjuang untuk kebebasan dan demokrasi #Taiwan," tegasnya.
China percaya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen adalah seorang separatis yang bertekad mendeklarasikan kemerdekaan formal. Sebagai balasan, Presiden Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.
Dalam sebuah posting Twitter pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menanggapai santai pernyataan China.
Baca Juga
"Saya telah menerima banyak ucapan selamat setelah masuk daftar hitam dan sanksi, seumur hidup, oleh #PKC," mengacu pada Partai Komunis China.
"Banyak yang cemburu karena tidak diakui; beberapa bertanya di mana mereka bisa melamarnya. Untuk mendapatkan kehormatan langka, saya akan terus berjuang untuk kebebasan dan demokrasi #Taiwan," tegasnya.
China percaya Presiden Taiwan Tsai Ing-wen adalah seorang separatis yang bertekad mendeklarasikan kemerdekaan formal. Sebagai balasan, Presiden Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.
(ian)
tulis komentar anda