Gerah Delegasi UE Sambangi Taiwan, China Kirim Peringatan
loading...
A
A
A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China mengingatkan Uni Eropa (UE) untuk tidak terlalu bersahabat dengan Taiwan . Pernyataan itu dikeluarkan saat anggota parlemen UE mengunjungi pulau di Asia Timur itu.
"China mendesak pihak Eropa untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan, untuk menghindari dampak serius pada hubungan China-Uni Eropa," kata Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (5/11/2021).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin juga mengatakan bahwa fakta Taiwan adalah bagian dari China tidak dapat diubah.
Sebelumnya 13 anggota Parlemen Eropa melakukan kunjungan resmi pertama ke Taiwan. Meskipun Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan negara-negara Eropa selain Kota Vatikan, pulau itu telah berusaha untuk memperdalam hubungannya dengan UE.
Tiga belas anggota parlemen dari komite Parlemen tentang campur tangan asing dalam proses demokrasi bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari kedua dari kunjungan mereka selama tiga hari.
"Kami datang ke sini dengan pesan yang sangat sederhana, sangat jelas. Anda tidak sendirian," kata Raphael Glucksmann, ketua komite Prancis.
"Eropa berdiri bersama Anda, dengan Anda, dalam membela kebebasan dan membela supremasi hukum dan martabat manusia," imbuhnya.
"Sudah saatnya bagi Uni Eropa untuk meningkatkan kerja samanya dengan Taiwan," ujarnya.
Tsai, dalam sambutan singkatnya, menyebut kunjungan itu sangat penting dan mengatakan Taiwan bersedia berbagi pengalamannya dalam memerangi disinformasi dan ia ingin membangun aliansi demokratis melawan disinformasi.
"China mendesak pihak Eropa untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan separatis kemerdekaan Taiwan, untuk menghindari dampak serius pada hubungan China-Uni Eropa," kata Kementerian Luar Negeri China seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (5/11/2021).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin juga mengatakan bahwa fakta Taiwan adalah bagian dari China tidak dapat diubah.
Sebelumnya 13 anggota Parlemen Eropa melakukan kunjungan resmi pertama ke Taiwan. Meskipun Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan negara-negara Eropa selain Kota Vatikan, pulau itu telah berusaha untuk memperdalam hubungannya dengan UE.
Tiga belas anggota parlemen dari komite Parlemen tentang campur tangan asing dalam proses demokrasi bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari kedua dari kunjungan mereka selama tiga hari.
"Kami datang ke sini dengan pesan yang sangat sederhana, sangat jelas. Anda tidak sendirian," kata Raphael Glucksmann, ketua komite Prancis.
"Eropa berdiri bersama Anda, dengan Anda, dalam membela kebebasan dan membela supremasi hukum dan martabat manusia," imbuhnya.
"Sudah saatnya bagi Uni Eropa untuk meningkatkan kerja samanya dengan Taiwan," ujarnya.
Tsai, dalam sambutan singkatnya, menyebut kunjungan itu sangat penting dan mengatakan Taiwan bersedia berbagi pengalamannya dalam memerangi disinformasi dan ia ingin membangun aliansi demokratis melawan disinformasi.