Sebulan Hilang dan Terombang Ambing di Lautan, Pria Ini Sebut Istirahat Sejenak
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 20:55 WIB
Bertahan hidup dengan jeruk yang mereka siapkan untuk perjalanan, kelapa yang mereka kumpulkan dari laut dan air hujan yang mereka tampung menggunakan selembar kanvas, mereka mengapung sekitar 400km barat laut selama 29 hari. Mereka akhirnya melihat seorang nelayan di lepas pantai New Britain, Papua Nugini.
“Kami tidak tahu di mana kami berada tetapi tidak berharap berada di negara lain,” ucap Nanjikan.
Keduanya tampak begitu lemah sehingga ketika mereka tiba di kota Pomio pada tanggal 2 Oktober, mereka harus dibawa turun dari perahu dan ke rumah terdekat.
Sejak itu mereka telah diperiksa di klinik kesehatan setempat dan sekarang tinggal bersama penduduk setempat, Joe Kolealo.
"Sekarang mereka hidup bahagia bersama kami," ucap Kolealo kepada Perusahaan Penyiaran Kepulauan Solomon.
Nanjikana mengatakan dia telah mengambil beberapa hal positif dari pengalaman itu, seperti beristirahat sejenak dari kekacauan pandemi global.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi saat saya berada di luar sana. Saya tidak mendengar tentang COVID atau apa pun,” ujarnya.
“Saya berharap untuk kembali ke rumah, tetapi saya kira itu adalah istirahat yang bagus dari segalanya,” pungkasnya
Mary Walenenea, petugas Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Kepulauan Solomon, yang berbasis di Papua Nugini, mengatakan bahwa mereka telah menghubungi Nanjikan untuk memastikan pengaturan yang diperlukan sehingga kedua pria tersebut dapat kembali ke rumah.
“Kami tidak tahu di mana kami berada tetapi tidak berharap berada di negara lain,” ucap Nanjikan.
Keduanya tampak begitu lemah sehingga ketika mereka tiba di kota Pomio pada tanggal 2 Oktober, mereka harus dibawa turun dari perahu dan ke rumah terdekat.
Sejak itu mereka telah diperiksa di klinik kesehatan setempat dan sekarang tinggal bersama penduduk setempat, Joe Kolealo.
"Sekarang mereka hidup bahagia bersama kami," ucap Kolealo kepada Perusahaan Penyiaran Kepulauan Solomon.
Baca Juga
Nanjikana mengatakan dia telah mengambil beberapa hal positif dari pengalaman itu, seperti beristirahat sejenak dari kekacauan pandemi global.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi saat saya berada di luar sana. Saya tidak mendengar tentang COVID atau apa pun,” ujarnya.
“Saya berharap untuk kembali ke rumah, tetapi saya kira itu adalah istirahat yang bagus dari segalanya,” pungkasnya
Mary Walenenea, petugas Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Kepulauan Solomon, yang berbasis di Papua Nugini, mengatakan bahwa mereka telah menghubungi Nanjikan untuk memastikan pengaturan yang diperlukan sehingga kedua pria tersebut dapat kembali ke rumah.
tulis komentar anda