Menteri Senior Papua Nugini Ditangkap di Australia karena Berkelahi dengan Perempuan
loading...
A
A
A
SYDNEY - Seorang menteri senior pemerintah Papua Nugini (PNG) telah ditangkap di Sydney, Australia, setelah berkelahi dengan seorang perempuan.
Menteri Perminyakan PNG Jimmy Maladina ditangkap oleh petugas polisi, yang diminta datang ke sebuah properti di Imperial Ave, Bondi, sekitar pukul 10.00 pagi pada hari Sabtu karena ada perkelahian.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan petugas berbicara dengan seorang wanita berusia 31 tahun yang mengalami luka di wajah, diduga akibat pertengkaran dengan pria berusia 58 tahun yang dikenalnya—yang tak lain adalah Maladina.
Maladina kemudian didakwa melakukan penyerangan yang menyebabkan cedera fisik, dan diberikan jaminan bersyarat untuk hadir di Pengadilan Lokal Waverley pada tanggal 11 Juli 2024.
Dalam sebuah pernyataan, menteri tersebut mengatakan dia sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini.
“Saya memahami gawatnya situasi ini dan kekhawatiran yang ditimbulkannya. Sebagai pegawai, saya menjunjung standar perilaku yang tinggi, baik secara pribadi maupun profesional,” ujarnya dalam pernyataan, seperti dikutip news.com.au, Minggu (7/7/2024).
“Saya ingin memperjelas bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima, dan saya berkomitmen untuk menangani situasi ini dengan integritas dan transparansi,” ujarnya.
Sekadar diketahui, gas dan minyak bumi menyumbang sekitar setengah dari aktivitas ekspor tahunan PNG, senilai USD7,7 miliar pada tahun 2022.
Pemerintah sedang mengerjakan proyek gas alam cair senilai USD17 miliar dengan raksasa minyak dan gas Perancis, TotalEnergies.
Media di Papua Nugini melaporkan bahwa Maladina terpaksa harus berkeliling untuk membiayai proyek itu, namun banyak bank internasional yang menolak proyek tersebut.
Pemerintah PNG mengatakan Maladina memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Sydney.
Menteri Perminyakan PNG Jimmy Maladina ditangkap oleh petugas polisi, yang diminta datang ke sebuah properti di Imperial Ave, Bondi, sekitar pukul 10.00 pagi pada hari Sabtu karena ada perkelahian.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan petugas berbicara dengan seorang wanita berusia 31 tahun yang mengalami luka di wajah, diduga akibat pertengkaran dengan pria berusia 58 tahun yang dikenalnya—yang tak lain adalah Maladina.
Maladina kemudian didakwa melakukan penyerangan yang menyebabkan cedera fisik, dan diberikan jaminan bersyarat untuk hadir di Pengadilan Lokal Waverley pada tanggal 11 Juli 2024.
Dalam sebuah pernyataan, menteri tersebut mengatakan dia sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengatasi masalah ini.
“Saya memahami gawatnya situasi ini dan kekhawatiran yang ditimbulkannya. Sebagai pegawai, saya menjunjung standar perilaku yang tinggi, baik secara pribadi maupun profesional,” ujarnya dalam pernyataan, seperti dikutip news.com.au, Minggu (7/7/2024).
“Saya ingin memperjelas bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima, dan saya berkomitmen untuk menangani situasi ini dengan integritas dan transparansi,” ujarnya.
Sekadar diketahui, gas dan minyak bumi menyumbang sekitar setengah dari aktivitas ekspor tahunan PNG, senilai USD7,7 miliar pada tahun 2022.
Pemerintah sedang mengerjakan proyek gas alam cair senilai USD17 miliar dengan raksasa minyak dan gas Perancis, TotalEnergies.
Media di Papua Nugini melaporkan bahwa Maladina terpaksa harus berkeliling untuk membiayai proyek itu, namun banyak bank internasional yang menolak proyek tersebut.
Pemerintah PNG mengatakan Maladina memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Sydney.
(mas)