Pandora Papers Bongkar Deretan Miliarder Dunia Curangi Pajak, Termasuk Raja Abdullah
Senin, 04 Oktober 2021 - 08:18 WIB
Perbankan lepas pantai tidak ilegal, dan sering digunakan oleh orang kaya untuk menghindari pajak, sementara perusahaan cangkang sering digunakan untuk menjauhkan orang kaya dari kepemilikan mereka karena alasan politik atau alasan citra publik.
Namun, mekanisme seperti itu memudahkan untuk menyembunyikan keuntungan yang tidak sah dari mata penegak hukum atau regulator.
“Tidak pernah ada sesuatu dalam skala ini dan ini menunjukkan kenyataan dari apa yang dapat ditawarkan perusahaan lepas pantai untuk membantu orang menyembunyikan uang tunai yang cerdik atau menghindari pajak,” Fergus Shiel dari ICIJ mengatakan kepada BBC, Senin (4/10/2021).
“Mereka menggunakan rekening luar negeri itu, perwalian luar negeri itu, untuk membeli ratusan juta dollar properti di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warganya.”
Namun, kebocoran tersebut mengungkapkan status quo yang sedikit mengejutkan, terutama karena Panama Papers 2016 dan Paradise Papers 2017 menawarkan pembaca untuk melihat dunia perbankan lepas pantai.
Terlepas dari nama-nama besar yang tercantum dalam dokumen terbaru, para jurnalis di balik kebocoran tersebut tidak mengharapkan apa pun untuk berubah.
“Ketika Anda memiliki pemimpin dunia, ketika Anda memiliki politisi, ketika Anda memiliki pejabat publik, semua menggunakan kerahasiaan dan semua menggunakan dunia ini, maka saya tidak berpikir kita akan mengakhirinya,” kata Direktur ICIJ Gerard Ryle kepada The Guardian.
Namun, mekanisme seperti itu memudahkan untuk menyembunyikan keuntungan yang tidak sah dari mata penegak hukum atau regulator.
“Tidak pernah ada sesuatu dalam skala ini dan ini menunjukkan kenyataan dari apa yang dapat ditawarkan perusahaan lepas pantai untuk membantu orang menyembunyikan uang tunai yang cerdik atau menghindari pajak,” Fergus Shiel dari ICIJ mengatakan kepada BBC, Senin (4/10/2021).
“Mereka menggunakan rekening luar negeri itu, perwalian luar negeri itu, untuk membeli ratusan juta dollar properti di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warganya.”
Namun, kebocoran tersebut mengungkapkan status quo yang sedikit mengejutkan, terutama karena Panama Papers 2016 dan Paradise Papers 2017 menawarkan pembaca untuk melihat dunia perbankan lepas pantai.
Terlepas dari nama-nama besar yang tercantum dalam dokumen terbaru, para jurnalis di balik kebocoran tersebut tidak mengharapkan apa pun untuk berubah.
“Ketika Anda memiliki pemimpin dunia, ketika Anda memiliki politisi, ketika Anda memiliki pejabat publik, semua menggunakan kerahasiaan dan semua menggunakan dunia ini, maka saya tidak berpikir kita akan mengakhirinya,” kata Direktur ICIJ Gerard Ryle kepada The Guardian.
(min)
tulis komentar anda