Pandora Papers Bongkar Deretan Miliarder Dunia Curangi Pajak, Termasuk Raja Abdullah

Senin, 04 Oktober 2021 - 08:18 WIB


Menurut "Pandora Papers", keluarga Aliyev yang berkuasa di Azerbaijan telah memperdagangkan properti Inggris senilai hampir USD500 juta dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu properti ini dijual oleh perusahaan utama milik Aliyev ke perkebunan Ratu Inggris seharga USD90 juta.

Dua pemimpin Uni Eropa disebutkan dalam kebocoran tersebut, yakni Perdana Menteri Ceko Andrej Babi yang menggunakan perusahaan investasi lepas pantai untuk mengakuisisi chateau senilai USD22 juta di Prancis Selatan. Kemudian Presiden Nicos Anastasiades dari Siprus, yang mendirikan firma hukum yang dituduh menyembunyikan kekayaan seorang miliarder Rusia.

Mantan perdana menteri Inggris Tony Blair dan istrinya Cherie juga disebutkan dalam laporan tersebut. Pasangan ini diduga telah menghindari pajak properti senilai USD422.603 ketika mereka membeli kantor London senilai USD8,8 juta yang sebagian dimiliki oleh keluarga seorang anggota parlemen terkemuka Bahrain.

Keluarga Blair tampaknya dapat menghindari pajak ini dengan membeli perusahaan induk asing yang memiliki kantor tersebut.

Daftar pemimpin sangat luas, dan juga termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, dan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, perdana menteri Dubai dan wakil presiden Uni Emirat Arab.

Laporan itu juga menampilkan gambar Presiden Vladimir Putin di bagian depan dan tengah pada bagian pengantarnya, dan menyebut Putin hampir 50 kali dalam sebuah artikel spin-off tentang “kekayaan tersembunyi dari lingkaran dalam Putin”.

Namun, fakata bahwa presiden Rusia itu tidak muncul di file dengan namanya. Sebaliknya, laporan itu berfokus pada “teman” Putin, termasuk pengusaha miliarder Gennady Timchenko, dan perempuan yang dirumorkan sebagai pacar masa lalu Putin.

Sejumlah selebriti disebutkan dalam bocoran tersebut, termasuk bintang pop Shakira dan mantan superstar kriket Sachin Tendulkar dari India. Pengacara keduanya menekankan bahwa kepemilikan perusahaan lepas pantai mereka adalah sah dan dinyatakan kepada otoritas pajak.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More