Ibaratkan Afghanistan, Media China Sebut Taiwan Akan Runtuh dalam Hitungan Jam
loading...
A
A
A
BEIJING - Media corong propaganda pemerintah China , Global Times, telah memperingatkan Taiwan bahwa begitu perang pecah, pertahanan pulau itu akan runtuh dalam hitungan jam. Alasannya, Amerika Serikat (AS) tidak akan menawarkan dukungan seperti nasib yang dialami Afghanistan .
Ibu Kota Afghanistan, Kabul, jatuh ke tangan pasukan Taliban pada hari Minggu ketika pasukan AS dan sekutu NATO-nya mendekati akhir penempatan mereka selama 20 tahun.
Mantan Presiden AS Donald Trump membuat keputusan untuk menarik pasukan negara itu dari Afghanistan di tahun terakhirnya menjabat.
Presiden Joe Biden mengonfirmasi langkah itu, mengumumkan pasukan Amerika akan ditarik seluruhnya pada 11 September.
Taliban mengambil keuntungan dari keluarnya pasukan asing secara massal, dan terlibat dalam serangan lintas negara merebut pusat-pusat regional utama sebelum mengambil alih Kabul selama akhir pekan.
Sebuah editorial di Global Timesmenunjuk keputusan AS untuk menarik pasukan sebagai akar penyebab "kematian cepat pemerintah Kabul".
Artikel itu mengatakan kesiapan Amerika untuk meninggalkan Afghanistan harus mengirim tanda-tanda peringatan kepada rakyat Taiwan.
“Bagaimana Washington meninggalkan rezim Kabul sangat mengejutkan beberapa orang di Asia, termasuk pulau Taiwan,” bunyi editorial tersebut.
“Situasi di Afghanistan tiba-tiba melihat perubahan radikal setelah negara itu ditinggalkan oleh AS. Dan Washington baru saja pergi meskipun situasi di Kabul memburuk. Apakah ini semacam pertanda nasib masa depan Taiwan?"
Ibu Kota Afghanistan, Kabul, jatuh ke tangan pasukan Taliban pada hari Minggu ketika pasukan AS dan sekutu NATO-nya mendekati akhir penempatan mereka selama 20 tahun.
Mantan Presiden AS Donald Trump membuat keputusan untuk menarik pasukan negara itu dari Afghanistan di tahun terakhirnya menjabat.
Presiden Joe Biden mengonfirmasi langkah itu, mengumumkan pasukan Amerika akan ditarik seluruhnya pada 11 September.
Taliban mengambil keuntungan dari keluarnya pasukan asing secara massal, dan terlibat dalam serangan lintas negara merebut pusat-pusat regional utama sebelum mengambil alih Kabul selama akhir pekan.
Sebuah editorial di Global Timesmenunjuk keputusan AS untuk menarik pasukan sebagai akar penyebab "kematian cepat pemerintah Kabul".
Artikel itu mengatakan kesiapan Amerika untuk meninggalkan Afghanistan harus mengirim tanda-tanda peringatan kepada rakyat Taiwan.
“Bagaimana Washington meninggalkan rezim Kabul sangat mengejutkan beberapa orang di Asia, termasuk pulau Taiwan,” bunyi editorial tersebut.
“Situasi di Afghanistan tiba-tiba melihat perubahan radikal setelah negara itu ditinggalkan oleh AS. Dan Washington baru saja pergi meskipun situasi di Kabul memburuk. Apakah ini semacam pertanda nasib masa depan Taiwan?"