Culik 80 Siswa, Gerombolan Bandit Nigeria Minta Tebusan Rp2,7 Miliar
Rabu, 04 Agustus 2021 - 16:11 WIB
KADUNA - Gerombolan bandit di Nigeria yang menculik 80 anak meminta tebusan sekitar Rp34 juta untuk satu anak. Anak-anak tersebut diculik dari sebuah sekolah asrama di Nigeria utara bulan lalu.
Para bandit menyerang Sekolah Menengah Baptis Bethel di negara bagian Kaduna. Ini adalah penculikan massal ke-10 sejak Desember di barat laut Nigeria, yang oleh pihak berwenang dikaitkan dengan geng kriminal yang mencari pembayaran uang tebusan.
"(Bandit) meminta Rp34 juta untuk masing-masing dari 80 siswa yang tersisa bersama mereka," kata pendeta yang terlibat dalam negosiasi pembebasan, Pendeta Ite Joseph Hayab, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/8/2021).
Sebelumnya para penculik telah membebaskan 28 anak bulan lalu setelah gelombang pertama 28 anak dibebaskan dua hari setelah penggerebekan. Tapi 81 lainnya tetap ditahan.
Hayab mengatakan tiga siswa melarikan diri sebelum 28 siswa dibebaskan bulan lalu tetapi mereka diculik lagi oleh orang tak dikenal di hutan yang menuntut uang tebusan dan dibayar lebih dari Rp34 juta oleh orang tuanya.
Pihak berwenang Nigeria telah mengaitkan penculikan itu dengan apa yang mereka sebut bandit bersenjata yang mencari pembayaran uang tebusan.
Sekolah telah menjadi sasaran penculikan massal untuk tebusan di Nigeria utara oleh kelompok bersenjata. Penculikan semacam itu di Nigeria pertama kali dilakukan oleh kelompok teroris Boko Haram, dan kemudian cabangnya Negara Islam Provinsi Afrika Barat, tetapi taktik tersebut kini telah diadopsi oleh geng kriminal lainnya.
Para bandit menyerang Sekolah Menengah Baptis Bethel di negara bagian Kaduna. Ini adalah penculikan massal ke-10 sejak Desember di barat laut Nigeria, yang oleh pihak berwenang dikaitkan dengan geng kriminal yang mencari pembayaran uang tebusan.
"(Bandit) meminta Rp34 juta untuk masing-masing dari 80 siswa yang tersisa bersama mereka," kata pendeta yang terlibat dalam negosiasi pembebasan, Pendeta Ite Joseph Hayab, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/8/2021).
Sebelumnya para penculik telah membebaskan 28 anak bulan lalu setelah gelombang pertama 28 anak dibebaskan dua hari setelah penggerebekan. Tapi 81 lainnya tetap ditahan.
Hayab mengatakan tiga siswa melarikan diri sebelum 28 siswa dibebaskan bulan lalu tetapi mereka diculik lagi oleh orang tak dikenal di hutan yang menuntut uang tebusan dan dibayar lebih dari Rp34 juta oleh orang tuanya.
Pihak berwenang Nigeria telah mengaitkan penculikan itu dengan apa yang mereka sebut bandit bersenjata yang mencari pembayaran uang tebusan.
Sekolah telah menjadi sasaran penculikan massal untuk tebusan di Nigeria utara oleh kelompok bersenjata. Penculikan semacam itu di Nigeria pertama kali dilakukan oleh kelompok teroris Boko Haram, dan kemudian cabangnya Negara Islam Provinsi Afrika Barat, tetapi taktik tersebut kini telah diadopsi oleh geng kriminal lainnya.
(ian)
tulis komentar anda