Xi Jinping Desak Warga Tibet untuk Ikuti Kebijakan PKC
Sabtu, 24 Juli 2021 - 01:53 WIB
Di Nyingchi, Xi Jinping juga memeriksa peremajaan pedesaan dan perlindungan lingkungan.
Foto-foto yang dirilis oleh Xinhua menunjukkan Xi Jinping didampingi oleh Zhang Youxia, wakil ketua Komisi Militer Pusat China dan seorang jenderal senior di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Jinping terakhir berada di Tibet pada 2011, ketika dia menjadi wakil presiden.
Lebih dari 80% populasi di Tibet adalah etnis Tibet sementara etnis Han China adalah minoritas. Kebanyakan orang Tibet juga beragama Buddha. Konstitusi China mengizinkan kebebasan beragama tetapi partai tersebut menganut ateisme secara ketat.
Beijing mengirim pasukan ke Tibet pada 1950 dalam apa yang secara resmi disebut sebagai pembebasan damai dan mempertahankan kehadiran keamanan yang ketat di kawasan itu, yang rawan kerusuhan.
Para analis menilai, kunjungan Jinping ini menunjukkan kepercayaan Partai Komunis China yang berkuasa dalam menegakkan ketertiban dan memperoleh dukungan di wilayah yang dulu bergolak
"Bentrokan kekerasan pada tahun 2008 antara polisi China dan biksu Tibet memperingati ulang tahun keluarnya Dalai Lama ke-14 dari Tibet, membuat pemerintah setempat tidak yakin selama bertahun-tahun apakah seorang pemimpin China yang berkunjung akan disambut atau aman," kata Yang Chaohui, profesor politik di Universitas Peking.
"Dataran tinggi Tibet, yang dapat merugikan para pemimpin yang tidak terbiasa dengan iklim, adalah alasan lain mengapa para pemimpin tinggi China jarang berkunjung," imbuhnya.
Foto-foto yang dirilis oleh Xinhua menunjukkan Xi Jinping didampingi oleh Zhang Youxia, wakil ketua Komisi Militer Pusat China dan seorang jenderal senior di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Jinping terakhir berada di Tibet pada 2011, ketika dia menjadi wakil presiden.
Lebih dari 80% populasi di Tibet adalah etnis Tibet sementara etnis Han China adalah minoritas. Kebanyakan orang Tibet juga beragama Buddha. Konstitusi China mengizinkan kebebasan beragama tetapi partai tersebut menganut ateisme secara ketat.
Beijing mengirim pasukan ke Tibet pada 1950 dalam apa yang secara resmi disebut sebagai pembebasan damai dan mempertahankan kehadiran keamanan yang ketat di kawasan itu, yang rawan kerusuhan.
Para analis menilai, kunjungan Jinping ini menunjukkan kepercayaan Partai Komunis China yang berkuasa dalam menegakkan ketertiban dan memperoleh dukungan di wilayah yang dulu bergolak
"Bentrokan kekerasan pada tahun 2008 antara polisi China dan biksu Tibet memperingati ulang tahun keluarnya Dalai Lama ke-14 dari Tibet, membuat pemerintah setempat tidak yakin selama bertahun-tahun apakah seorang pemimpin China yang berkunjung akan disambut atau aman," kata Yang Chaohui, profesor politik di Universitas Peking.
"Dataran tinggi Tibet, yang dapat merugikan para pemimpin yang tidak terbiasa dengan iklim, adalah alasan lain mengapa para pemimpin tinggi China jarang berkunjung," imbuhnya.
tulis komentar anda