Asal-usul COVID-19: China Tolak Investigasi Tahap Dua WHO
Jum'at, 23 Juli 2021 - 00:22 WIB
Salah satu bagian penting dari teori kebocoran laboratorium berpusat pada keputusan Institut Virologi Wuhan (WIV) untuk menonaktifkan urutan gen dan basis data sampelnya pada tahun 2019.
Ketika ditanya tentang keputusan ini, Direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional di Institut Virologi Wuhan yang juga hadir dalam konferensi pers, Yuan Zhiming mengatakan, saat ini database hanya dibagikan secara internal karena kekhawatiran serangan dunia maya.
Ia pun menegaskan bahwa virus itu berasal dari alam dan tidak ada kebocoran virus atau infeksi staf yang terjadi di fasilitas itu sejak dibuka pada 2018.
WHO bulan ini mengusulkan penyelidikan fase kedua tentang asal-usul virus Corona baru di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan, menyerukan transparansi dari pihak berwenang.
Kepala WHO sebelumnya mengatakan pada Juli bahwa penyelidikan asal-usul pandemi COVID-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana.
Asal usul virus masih diperdebatkan di antara para ahli.
Kasus pertama yang diketahui muncul di kota Wuhan, China tengah pada Desember 2019. Virus itu diyakini telah menulari manusia dari hewan yang dijual untuk makanan di pasar kota.
Lebih dari empat juta orang telah meninggal di seluruh dunia sejak awal pandemi dan WHO telah menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk menyelidiki lebih lanjut asal-usul virus.
Pada bulan Mei, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang asal usul yang mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS sedang mengejar teori-teori berbeda yang berpotensi termasuk kemungkinan kecelakaan laboratorium di China.
Ketika ditanya tentang keputusan ini, Direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional di Institut Virologi Wuhan yang juga hadir dalam konferensi pers, Yuan Zhiming mengatakan, saat ini database hanya dibagikan secara internal karena kekhawatiran serangan dunia maya.
Ia pun menegaskan bahwa virus itu berasal dari alam dan tidak ada kebocoran virus atau infeksi staf yang terjadi di fasilitas itu sejak dibuka pada 2018.
WHO bulan ini mengusulkan penyelidikan fase kedua tentang asal-usul virus Corona baru di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan, menyerukan transparansi dari pihak berwenang.
Kepala WHO sebelumnya mengatakan pada Juli bahwa penyelidikan asal-usul pandemi COVID-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana.
Baca Juga
Asal usul virus masih diperdebatkan di antara para ahli.
Kasus pertama yang diketahui muncul di kota Wuhan, China tengah pada Desember 2019. Virus itu diyakini telah menulari manusia dari hewan yang dijual untuk makanan di pasar kota.
Lebih dari empat juta orang telah meninggal di seluruh dunia sejak awal pandemi dan WHO telah menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk menyelidiki lebih lanjut asal-usul virus.
Pada bulan Mei, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang asal usul yang mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS sedang mengejar teori-teori berbeda yang berpotensi termasuk kemungkinan kecelakaan laboratorium di China.
tulis komentar anda