Asal-usul COVID-19: China Tolak Investigasi Tahap Dua WHO
Jum'at, 23 Juli 2021 - 00:22 WIB
BEIJING - China telah menolak rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan investigasi tahap kedua guna menyelidiki asal mula pandemi virus Corona baru . WHO ingin mengaudit laboratorium di area virus pertama kali diidentifikasi.
Wakil Menteri Kesehatan China, Zeng Yixin, mengatakan keinginan ini menunjukkan tidak menghormati akal sehat dan arogansi terhadap sains. Zengmengaku sangat terkejut dengan proposal WHO karena berfokus pada dugaan pelanggaran protokol laboratorium China.
Dia mengatakan tidak mungkin bagi China untuk menerima persyaratan tersebut, menambahkan bahwa negara itu telah mengajukan rekomendasi penelusuran asalnya sendiri.
"Kami berharap WHO akan secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus COVID-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," kata Zeng seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/7/2021).
Zeng, bersama dengan pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal di luar China ke negara lain.
"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," kata Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.
"Lebih banyak penelitian hewan harus dilakukan, khususnya di negara-negara dengan populasi kelelawar," imbuhya seperti dikutip dari Reuters.
Namun, Liang mengatakan hipotesis kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan sepenuhnya tetapi menyarankan bahwa jika bukti diperlukan, negara lain dapat melihat kemungkinan kebocoran dari laboratorium mereka.
Wakil Menteri Kesehatan China, Zeng Yixin, mengatakan keinginan ini menunjukkan tidak menghormati akal sehat dan arogansi terhadap sains. Zengmengaku sangat terkejut dengan proposal WHO karena berfokus pada dugaan pelanggaran protokol laboratorium China.
Dia mengatakan tidak mungkin bagi China untuk menerima persyaratan tersebut, menambahkan bahwa negara itu telah mengajukan rekomendasi penelusuran asalnya sendiri.
"Kami berharap WHO akan secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus COVID-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," kata Zeng seperti dikutip dari BBC, Jumat (23/7/2021).
Zeng, bersama dengan pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal di luar China ke negara lain.
"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," kata Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.
"Lebih banyak penelitian hewan harus dilakukan, khususnya di negara-negara dengan populasi kelelawar," imbuhya seperti dikutip dari Reuters.
Namun, Liang mengatakan hipotesis kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan sepenuhnya tetapi menyarankan bahwa jika bukti diperlukan, negara lain dapat melihat kemungkinan kebocoran dari laboratorium mereka.
tulis komentar anda